4 Film tentang Kemerdekaan Indonesia, Cocok Ditonton saat 17 Agustus
Film | 6 Agustus 2024, 18:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 akan diperingati pada 17 Agustus 2024. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memeriahkan hari penting ini, salah satunya dengan menonton film-film patriotik tentang kemerdekaan Indonesia.
Film tentang kemerdekaan Indonesia dapat memberikan pelajaran berharga mengenai sejarah bangsa. Film-film ini juga dapat memupuk rasa bangga karena menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Melansir laman IMDb, berikut film tentang kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Bacaan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Asli dan Sudah Diperbarui, Ini Link Download PDF
Daftar Film Tema Kemerdekaan Indonesia
1. Kadet 1947
Kadet 1947 adalah film bergenre drama aksi yang dirilis pada 2021. Film ini mengisahkan perjuangan para pemuda dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Salah satu rekomendasi film tentang kemerdekaan Indonesia ini berfokus pada aksi heroik tujuh calon perwira dalam operasi pengeboman di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa. Mereka adalah Sutardjo Sigit (Baskara Mahendra), Mulyono (Kevin Julio), Suharnoko Harbani (Ajil Ditto), Bambang Saptoadji (Samo Rafael), Sutardjo (Wafda Saifan), Kapoet (Fajar Nugra), dan Dulrachman (Chicco Kurniawan).
Saat itu, Perang Dunia II baru saja berakhir dan Belanda kembali berusaha merebut kekuasaan dari tangan Indonesia. Sutardjo Sigit, Mulyono, Suharnoko, serta keempat rekan mereka saling bahu-membahu untuk mempertahankan sebuah lokasi pangkalan udara.
Sigit yang mengetahui di desanya ada pesawat Jepang yang jatuh, lalu mencoba mengajak kawannya untuk mengambil mesin pesawat tersebut. Aksi dari para kadet ini diambil dari peristiwa serangan udara pertama Angkatan Udara Republik Indonesia yang dilakukan oleh para kadet (calon penerbang Angkatan Udara) terhadap markas pertahanan Belanda.
2. Perburuan
Film tentang kemerdekaan Indonesia selanjutnya adalah Perburuan yang dirilis pada 2019. Film yang diadaptasi dari karya Pramoedya Ananta Toer ini bercerita tentang pasukan Pembela Tanah Air (PETA) yang melawan penjajah jepang di Indonesia.
Film perburuan yang dibintangi Adipati Dolken ini berawal dari kegagalan tentara Pembela Tanah Air (PETA) melawan tentara Nippon Jepang di Indonesia.
Setelah kekalahan itu, seorang shodanco PETA bernama Hardo kembali ke desanya di Blora, Jawa Tengah. Hardo pulang dalam keadaan terluka akibat peperangan.
Namun, kedatangannya ke kampung halaman di Blora tercium oleh Nippon Jepang. Nippon terus melacak keberadaan Hardo dan ia diburu serta dikejar karena dianggap sebagai musuh negara
3. Battle of Surabaya
Film Battle of Surabaya mengisahkan tentang peristiwa pertempuran 10 November 1945 yang terjadi di Surabaya. Film animasi yang dirilis pada 2015 diproduksi oleh MSV Pictures, sebuah studio animasi di bawah naungan STIMIK AMIKOM Yogyakarta.
Film ini dibintangi Alejandro Esteban, Artha Tria, Jason Williams, Sujiwo, Suyik, Maudy Ayunda, dan Reza Rahadian. Battle of Surabaya menceritakan tentang petualangan Musa.
Ia adalah Seorang remaja yang bekerja sebagai tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945. Cerita diawali dengan visualisasi dahsyat dari pengeboman kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang.
Tetapi langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam yang dilawan oleh Pemuda Republiken.
Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan Bung Tomo.
Baca Juga: Selain Lomba, Ini Beberapa Ide Acara untuk Memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
4. Jenderal Soedirman
Film tentang kemerdekaan Indonesia selanjutnya adalah Jenderal Soedirman yang dirilis pada 2015. Film ini menceritakan tentang perjalanan Jenderal Soedirman ketika memimpin pasukan perang gerilya yang mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pada saat itu, dikisahkan Jenderal Soedirman berperang walaupun menderita penyakit paru-paru. Ketika itu ia membuat Jawa menjadi medan perang gerilya yang membuat Belanda kewalahan.
Perjuangan Jendral Soedirman membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada
Sumber : IMDb