Saat Jokowi Turun Tangan Dengar Izin Konser di Indonesia Ternyata Ruwet: Saya sampai Lemas
Musik | 25 Juni 2024, 04:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Jowo Widodo atau Jokowi ikut menanggapi terkait perizinan konser musisi internasional di Indonesia. Hal itu berkaitan dengan jadwal penampilan musisi papan atas di Indonesia yang biasanya hanya digelar sehari.
Berbeda dengan Singapura yang dirasa mampu menggelar aksi panggung penyanyi bintang dunia lebih dari sehari. Konser tersebut diantaranya adalah Taylor Swift dan Coldplay.
”(Konser) Taylor Swift di Singapura, bulan Maret lalu diselenggarakan 6 hari. Di sana adalah satu-satunya negara ASEAN yang menyelenggarakan itu, yang nonton saya kira lebih dari separuh itu orang Indonesia,” kata Jokowi dalam pidatonya bertajuk Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggara Event dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/6/2024).
Baca Juga: Luncurkan Digitalisasi Izin Event, Jokowi Singgung Konser Taylor Swift dan Coldplay
Jokowi menambahkan penonton yang menyaksikan Coldplay dan Taylor Swift di Singapura lebih banyak adalah masyarakat Indonesia.
Hal tersebut melihat dari antusias masyarakat Indonesia kepada musisi idolanya itu.
“Yang kedua konser Coldplay. Indonesia dapat tapi hanya satu hari. Singapura dapat empat hari, penuh tambah lagi 5 hari, penuh tambah lagi 6 hari. Ya saya pastikan lagi pasti lebih dari separuh yang nonton orang Indonesia," ungkapnya.
Momen tersebut kemudian sangat berdampak terhadap capital outflow yang justru membuat kerugian bagi Indonesia.
“Apa yang terjadi? Capital outflow atau adanya aliran uang dari Indonesia ke sana. Kita kehilangan,” tegas Jokowi.
Namun Indonesia sendiri belum bisa menambah hari penampilan musisi internsional seperti seperti Coldplay beberapa waktu lalu lantaran perizinan konser yang masih terbilang sulit.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, YouTube Sekretariat Presiden