Podcast Skena-nya: Cek, Ini Rekomendasi Buku-Buku yang Membahas Skinhead
Musik | 9 Juni 2024, 16:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut adalah empat rekomendasi buku-buku yang membahas tentang subkultur skinhead.
Subkultur skinhead adalah sebuah gerakan yang muncul di Inggris pada akhir tahun 1960-an, yang awalnya merupakan respon terhadap perubahan sosial dan ekonomi yang cepat.
Subkultur ini pertama kali berkembang di kalangan kelas pekerja muda yang terinspirasi oleh gaya hidup Mods dan pengaruh budaya Jamaika, khususnya musik ska, reggae, dan rocksteady.
Para skinhead pada masa itu dikenal dengan penampilan khas mereka yang meliputi kepala plontos atau potongan rambut sangat pendek, sepatu bot Dr. Martens, celana jeans atau celana kerja, serta kemeja atau jaket Harrington.
Pada awalnya, subkultur skinhead tidak memiliki afiliasi politik yang kuat dan lebih fokus pada solidaritas kelas pekerja dan kecintaan terhadap musik.
Baca Juga: Podcast Skena-nya: Sejarah Docmart, Sepatunya Anak Skena Musik
Namun, seiring waktu, gerakan ini mengalami perubahan signifikan, terutama pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, ketika beberapa kelompok skinhead mulai mengasosiasikan diri dengan ideologi sayap kanan dan rasisme.
Hal ini menimbulkan kontroversi dan perpecahan di dalam subkultur tersebut, dengan banyak skinhead yang menolak asosiasi politik ekstrem ini dan tetap berpegang pada akar mereka yang antirasis dan egaliter.
Subkultur skinhead terus berkembang dan mengalami transformasi di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.
Saat ini, terdapat berbagai subgrup skinhead yang memiliki ideologi dan pandangan yang berbeda-beda, termasuk skinhead tradisional (tradskins), skinhead anti-rasis (SHARP, atau Skinheads Against Racial Prejudice), dan skinhead berorientasi politik ekstrem.
Meskipun subkultur ini sering disalahpahami dan dihubungkan dengan kekerasan dan ekstremisme, banyak anggotanya yang tetap setia pada nilai-nilai awal solidaritas, persaudaraan, dan kecintaan terhadap musik.
5 Rekomendasi Buku-Buku yang Membahas Skinhead
1. Spirit of '69: A Skinhead Bible oleh George Marshall
Buku ini dianggap sebagai definitif tentang fenomena Skinhead di Inggris. Buku ini mencakup berbagai aspek subkultur skinhead, termasuk gaya, musik, sepak bola, dan konfrontasi.
George juga menulis buku lanjutan yang membahas tentang subkultur ini dengan judul Skinhead Nation. Buku tersebut diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dengan judul Kaum Skinhead (Yogyakarta : Alinea, 2005)
"Skinhead Bible itu kan membahas tentang bagaimana itu Skinhead, cara menjadi skinhead, aturan-aturan yang terjadi, dia menjelaskan apa itu Skinhead dari A sampai Z," kata wartawan musik Kompas TV, Abdul Rosyid atau yang akrab disapa Ocid, dalam podcast Skena-nya.
Baca Juga: Podcast Skena-nya: Sejarah Kemunculan dan Perkembangan Skinhead di Inggris
"Di Skinhead Nation, dia lebih bercerita tentang bagaimana kesehariannya menjadi seorang skinhead," sambungnya.
2. Skinhead History, Identity, and Culture oleh Kevin Borgeson, Robin Valeri
Pembahasan dalam buku ini mencakup sejarah, identitas, dan budaya gerakan skinhead di Eropa dan Amerika, dengan melihat total budaya Skinhead melalui analisis cross-sectional skinhead di berbagai negara.
Borgeson dan Valeri memberikan data penelitian asli untuk memberikan cahaya baru ke dalam komunitas skinhead. Beberapa data bersifat etnografis, berdasarkan wawancara tatap muka dengan berbagai jenis skinhead, sementara data lainnya dikumpulkan dari Internet dan media sosial tentang berbagai kelompok skinhead di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.
Buku ini mencakup sejarah subkultur tersebut; mengeksplorasi budaya unik skin perempuan, gay, dan Neo-Nazi; serta menjelajahi manifestasi budaya tersebut seperti yang direpresentasikan di Internet dan musik.
Baca Juga: Podcast Skena-nya: Kenapa Anak Skena Musik Suka Sepatu Docmart?
Karya ini membahas bagaimana para skinhead mendapatkan nilai dan moral mereka dan bagaimana mereka masuk ke dalam struktur sosial yang lebih besar.
3. Russia's Skinheads oleh Hilary Pilkington dan Elena Omel'chenko
Karya ini memberikan telaah menyeluruh atas fenomena skinhead, menjelaskan sifat dan signifikansinya, dan menilai seberapa jauh subkultur skinhead Rusia merupakan ujung 'lumpen' dari spektrum ideologi nasionalis ekstrem.
Ada banyak sekali skinhead di Rusia, yang bertanggung jawab atas sejumlah besar serangan xenofobia, termasuk 97 kematian pada 2008, sehingga buku ini relevan bagi para ahli Rusia dan juga para sosiolog subkultur anak muda.
Buku ini memberikan contoh praktis tentang bagaimana menyelidiki subkultur anak muda secara mendalam dalam jangka waktu yang lama - dalam hal ini melalui penelitian empiris yang mengikuti kelompok tertentu selama enam tahun - dan kemudian berargumen bahwa subkultur skinhead Rusia bukanlah impor langsung dari Barat, dan bahwa praktik-praktik budaya anak muda tidak boleh direduksi menjadi ekspresi pilihan konsumen.
Baca Juga: Podcast Skena-nya: Kenapa Banyak Akademisi Jadikan Skinhead sebagai Subjek Penelitian?
Buku ini menyajikan pemahaman tentang skinhead Rusia sebagai produk dari kehidupan individu yang utuh dan terus berkembang, dan dengan demikian mendorong para sosiolog untuk memikirkan kembali bagaimana mereka memahami sifat subkultur.
4. Skinheads: A Guide to an American Subculture oleh Tiffini Travis dan Perry Hardy
Karya ini adalah pandangan orang dalam tentang sejarah skinhead di Amerika Serikat, dari kemunculan mereka dari komunitas underground hardcore AS pada tahun 1980-an di New York City, Chicago, Washington, DC, dan Los Angeles, hingga skena saat ini yang tumbuh subur di berbagai wilayah metropolitan saat ini.
Yang membuat buku ini begitu memikat adalah pandangannya yang unik tentang budaya skinhead dari dalam ke luar. Rekan penulis Perry Hardy adalah seorang skinhead, pemain bass untuk band The Templars, dan anggota veteran skena skinhead Amerika sejak awal gerakan.
Berdasarkan pengalamannya, ditambah wawancara dengan puluhan skinhead dari berbagai jenis, buku ini menyibak tirai untuk mengungkap dunia yang lebih sering menjadi tempat berlindung bagi mereka yang terasingkan dari masyarakat, daripada subkultur kebencian atau kekerasan.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV