Podcast Skena-nya: Kenapa Anak Skena Musik Suka Sepatu Docmart?
Musik | 1 Juni 2024, 21:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sepatu Docmart atau Dr. Martens, yang juga akrab disebut "Doc Martens," merupakan sepatu yang disukai musisi dan hingga saat ini menjadi sepatu idaman anak skena musik.
Lantas kenapa sepatu Docmart bisa dikaitkan dengan musisi?
"Karena kebutuhan (sepatu) boot. Dulu Docmart pertama yang dijual itu 2 pounds. Tapi saat itu belum naik level pencitraan," kata wartawan musik Kompas TV, Abdul Rosyid atau yang akrab disapa Ocid, dalam podcast Skena-nya.
"Sampai kemudian tahun 1966 atau 1967, Pete Townshend, gitaris the Who, waktu dia banting gitar itu, itu sepatunya Dr. Martens. Naik di situ. Elton John, bikin film pake itu. Artis-artis yang lain kemudian. Jadi mulai tuh dilirik," jelasnya.
Baca Juga: Dulu Kolaborasi Iwan Fals dan Hadad Alwi, Kini Padi Reborn Gaet Fanny Soegi Rilis Lagu Langit Biru
Dari sepatu boot yang awalnya dikenal di kelas pekerja, sepatu boot kemudian menjadi favorit musisi di Inggris. Salah satu merek yang paling disukai adalah Docmart.
Desainnya yang kokoh membuat pemakainya tampak maskulin meski sebenarnya sepatu Docmart sangat nyaman digunakan.
Dilansir laman resmi Dr. Martens, pada dekade 1970-an, sepatu ini mulai diadopsi oleh berbagai subkultur, termasuk skinhead dan punk, yang melihat sepatu ini sebagai simbol pemberontakan.
Pada tahun 1980-an, popularitas Dr. Martens semakin meluas di kalangan berbagai gerakan musik dan budaya seperti punk rock, ska, dan grunge.
Sepatu ini menjadi bagian dari identitas generasi muda yang mencari cara untuk mengekspresikan diri mereka.
Baca Juga: Dua Lipa Gelar Konser di Jakarta, Ini Jadwal War Tiketnya
Kepopuleran ini terus berlanjut ke dekade 1990-an, di mana Dr. Martens mulai diadopsi oleh kalangan mode arus utama dan selebriti.
Memasuki tahun 2000-an, Dr. Martens menghadapi tantangan finansial yang memaksa mereka memindahkan produksi dari Inggris ke Asia untuk mengurangi biaya.
Namun, sepatu ini mengalami kebangkitan popularitas pada dekade 2010-an, terutama di kalangan anak muda dan fashion enthusiast. Sepatu ini menjadi bagian integral dari gaya hipster dan mode jalanan.
Kini, di era 2020-an, Dr. Martens terus berkembang dengan berbagai inovasi dan kolaborasi dengan desainer serta merek ternama. Meski begitu, mereka tetap mempertahankan warisan dan kualitas yang telah membuat mereka terkenal sejak awal.
Ingin lebih tahu tentang dunia skena permusikan? Skena-nya adalah podcast terbaru dari Kompas TV yang khusus membahasa per-skena-an musik.
Podcast ini dibawakan oleh wartawan musik Kompas TV, Abdul Rosyid atau Ocid, dan musisi band Los Javanian, Rino Putama yang akrab disapa Onir.
Podcast Skena-nya ini live di TikTok Kompas TV setiap hari Rabu jam 19.00 WIB. Bagi anak skena musik yang tertarik untuk menyimak obrolan Ocid dan Onir, tonton langsung mereka di sini.
Live TikTok Kompas TV
Baca Juga: Onadio Leonardo dan Killing Me Inside Re:Union Jadi Pembuka Konser Avenged Sevenfold di Jakarta
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV