> >

Soal Intimidasi Polisi di Pentas Teater Butet Kartaredjasa dan Agus Noor, Humas Polri Buka Suara

Selebriti | 5 Desember 2023, 14:57 WIB

Aktor sekaligus seniman Butet Kartaredjasa. (Sumber: Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugraha menanggapi soal isu adanya intimidasi oleh pihak polisi di pertunjukan teater  yang digelar oleh sastrawan Agus Noor dan seniman Butet Kartaredjasa.

Pertunjukan teater yang bertajuk "Musuh Bebuyutan" itu digelar di Taman Ismail Marzuki pada Jumat (1/12/2023).

Irjen Sandi Nugraha menegaskan bahwa polisi tetap netral dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam masa Pemilu.

Baca Juga: Butet Kartaredjasa Komentari Keputusan Gibran Maju sebagai Bakal Cawapres, Sebut Awal Bencana Moral

Ia pun meminta agar Agus Noor dan Butet melaporkan oknum anggota kepolisian yang dimaksud.

"Jadi gini,  polisi netral dalam kegiatan kegiatan apalagi yang diselenggarakan dalam Pemilu," kata Sandi di Mabes Polri, Selasa (5/12/2023) dalam laporan jurnalis KompasTV  Gratia Adur.

Menurut Sandi, apabila ada oknum yang menggangu maka ia meminta masyarakat untuk melaporkan oknum tersebut.

"Apabila ada oknum yang menganggu silahkan dilaporkan. Tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai andai dan jangan katanya," lanjut Sandi.

Baca Juga: Bersurat kepada Jokowi, Butet Kartaredjasa Mengingatkan: Rakyat Bukan Orang Bodoh

Sebelumnya, isu intimidasi tersebut berawal saat pentas teater produksi ke-41 Indonesia Kita bertajuk “Musuh Bebuyutan” digelar di Taman Ismail Marzuki pada 1 Desember 2023.

Sejumlah petugas kepolisian sektor Cikini, Jakarta, notiba-tiba datang dan meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya agar acara tidak menampilkan unsur politik.

Butet Kartaredjasa pun menandatangi surat tersebut. Menurut Agus Noor, ini adalah bentuk intimidasi polisi terhadap seniman.

 

"Selepas era Orde Baru, baru kali ini, sebagai penulis dan sutradara, saya merasakan ketegangan menjelang pementasan. Diminta untuk menandatangani surat pernyataan kalau lakon ini tak menyinggung isu politik. Hehe. Lelucon memang kerap mencemaskan kekuasaan," tulis Agus Noor melalui akun Instagramnya @agusnoor_, Selasa.

"Padahal ini lakon biasa-biasa saja. Kisah sederhana. Kampung yang sedang mempersipakan pemilihan Lurah Baru," tulisnya.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU