> >

Sederet Kontroversi Matty Healy The 1975: Rasis, Salam Nazi, hingga Ciuman Gay di Negara Anti-LGBT

Musik | 22 Juli 2023, 20:05 WIB
Band The 1975 menerima penghargaan Best Rock/Alternative Act dalam Brit Awards 2023 di London, Inggris, Sabtu, 11 Februari 2023. (Sumber: Vianney Le Caer/Invision/AP)

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Band rock asal Manchester, Inggris, The 1975, kembali menuai kontroversi usai tampil di Good Vibes Festival di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (21/7/2023).

Aksi vokalis Matty Healy berciuman sesama jenis saat manggung membuat festival itu dibatalkan pemerintah.

Kontroversi The 1975 di Malaysia pun menambah panjang daftar kelakuan Matty Healy yang dinilai problematik.

Pria berusia 34 tahun itu sebelumnya dikenal kerap melontarkan komentar pedas dan beraksi kontroversial sejak The 1975 mulai populer pada 2010-an.

Apa yang Terjadi di Malaysia?

Rekaman Matty Healy mencium basis Ross MacDonald saat tampil di Kuala Lumpur viral di media sosial dan menuai berbagai komentar. Tidak hanya berciuman sesama lelaki, Healy juga mengutuk hukum Malaysia terkait LGBT pada kesempatan tersebut.

"Saya menganggap tak ada gunanya mengundang The 1975 ke sebuah negara dan lalu mengatur-atur kami hanya bisa berhubungan seks dengan siapa," kata Healy sebelum mencium MacDonald, sebagaimana dikutip Insider.

Baca Juga: Besok Main di WTF Jakarta, The 1975 Tuai Kecaman di Malaysia karena Ciuman Gay saat Tampil

Penonton Good Vibes Festival yang diwarnai kontroversi The 1975, menyebut tindakan Healy tak terduga dan "liar."

Penonton konser disebut terbelah dua saat Healy berciuman gay. Sebagian mendukung aksinya, sebagian lain tidak nyaman dengan perkataan dan tindakan vokalis tersebut.

"Ciuman itu agak lama. Orang-orang bersorak, tetapi kamera langsung dimatikan setelah itu," kata Bernice Lim, penonton asal Singapura.

Sederet Kontroversi Matty Healy, dari Rasisme hingga Salam Nazi

Jauh sebelum diundang ke Malaysia dan We The Fest Indonesia, Matty Healy dikenal sebagai artis yang sarat kontroversi. Ia secara terbuka mendukung LGBT dalam aksi panggungnya, tetapi juga bersikap rasis dan ofensif.

Pada Februari lalu, saat berbicara dalam siniar The Adam Friedland Show, Healy dikecam karena disangka rasis terhadap musisi rap, Ice Spice. Ia juga terekam ikut mengolok-olok dan ikut tertawa atas candaan rasis terkait orang China, Hawaii, dan Jepang.

Rekaman siniar Healy kemudian memicu kontroversi dan ditarik dari platform Spotify dan Apple. Healy pun meminta maaf secara terbuka kepada Ice Spice ketika tampil di Selandia Baru pada April 2023.

"Saya tidak pernah bermaksud melukai siapa pun. Ini bukan karena saya kesal karena candaan saya disalahpahami, ini karena saya tak mau Ice Spice berpikir bahwa saya kurang  ajar," kata Healy, sebagaimana dikutip NBC News.

Sebelumnya, aksi Healy juga disorot saat melakukan salam Nazi ketika tampil pada Januari silam.

Sejumlah pihak meyakini Healy sekadar menyindir musisi Kanye West yang mendukung Donald Trump. Namun, banyak pihak yang menilai aksi Healy tak senonoh.

Sebelum menggegerkan Malaysia karena ciuman gay, Healy pernah melakukan hal serupa ketika tampil di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 2019 silam. Healy mencium seorang penggemar laki-laki pada kesempatan tersebut.

Healy melakukan aksinya diduga karena baik Uni Emirat Arab atau Malaysia sama-sama melarang LGBT.

Selain itu, Matty Healy diketahui pernah melakukan aksi panggung lain yang kontroversial, di antaranya adalah mengisap jari seorang penggemar perempuan dan memakan daging mentah di atas panggung.

Penonton di Indonesia sendiri berkesempatan menonton aksi nyeleneh Matty Healy dan The 1975 pada Minggu (23/7/2023) besok.

Band ini dijadwalkan manggung di hari ketiga We The Fest di Jakarta, besok. Kira-kira, apa yang akan dilakukan Healy di Jakarta?

Baca Juga: Musisi Taylor Swift Pecahkan Rekor untuk Album Nomor 1 Terbanyak oleh Seniman Perempuan

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Insider, NBC News


TERBARU