> >

Siapa Robert Oppenheimer yang Dijadikan Film Disutradarai Christopher Nolan, Ini Quote Ikoniknya

Film | 19 Juli 2023, 12:04 WIB
Sosok J Robert Oppenheimer yang menjadi sosok inspirasi film Oppenheimer karya Christopher Nolan (Sumber: USA Today)

Pada 16 Juli 1945, Oppenheimer dan yang lainnya berkumpul di lokasi uji coba Trinity di selatan Los Alamos untuk percobaan ledakan nuklir pertama di dunia.

Itu adalah saat yang menegangkan, para ilmuwan tahu bahwa bom yang mereka juluki "Gadget" akan membentuk masa depan dunia, sekaligus mengakhiri Perang Dunia II.

Meskipun perang di Eropa telah berakhir, para pejabat AS khawatir fase paling berdarah perang masih ada di depan mereka yakni serangan terhadap Jepang.

Harapannya, AS bisa memaksa Jepang untuk menyerah dengan mengancam akan menggunakan senjata baru.

Pada tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan dua bom yang dikembangkan Oppenheimer di Hiroshima dan Nagasaki.

Sedikitnya 110.000 orang diperkirakan tewas dalam ledakan itu, yang melenyapkan kedua kota dalam skala kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya atau sesudahnya.

Seperti yang kemudian diceritakan Oppenheimer dalam sebuah wawancara tahun 1965, momen itu mengingatkannya akan sebaris kalimat dari Bhagavad Gita Hindu:

"Wisnu sedang mencoba meyakinkan sang pangeran bahwa dia harus melakukan tugasnya, dan untuk membuatnya terkesan, mengambil wujud multi-senjatanya. dan berkata 'Sekarang aku menjadi Kematian, penghancur dunia.' Kurasa kita semua berpikir demikian, dengan satu atau lain cara.”

J. Robert Oppenheimer meninggal pada tanggal 18 Februari 1967, pada usia 62 tahun setelah melawan penyakit kanker tenggorokan.

Baca Juga: 10 Film yang Dirilis Juli 2023 di Bioskop, Ada 'Barbie', 'Oppenheimer' hingga 'Kutukan Peti Mati'

Quote Oppenheimer

1. “Now I am become Death, the destroyer of worlds”. It is, perhaps, the most well-known line from the Bhagavad-Gita, but also the most misunderstood.

(Sekarang aku menjadi Kematian, penghancur dunia”. Ini, mungkin, baris yang paling terkenal dari Bhagavad-Gita, tetapi juga yang paling disalahpahami).

2. “We knew the world would not be the same. A few people laughed, a few people cried, most people were silent."

(Kami tahu dunia tidak akan sama. Beberapa orang tertawa, beberapa orang menangis, kebanyakan orang diam)

3. “In battle, in forest, at the precipice in the mountains. On the dark great sea, in the midst of javelins and arrows. In sleep, in confusion, in the depths of shame. The good deeds a man has done before defend him.”

(Dalam pertempuran, di hutan, di jurang di pegunungan. Di lautan luas yang gelap, di tengah lembing dan anak panah. Dalam tidur, dalam kebingungan, di kedalaman rasa malu. Perbuatan baik yang dilakukan seseorang sebelum membelanya)

4. “The optimist thinks this is the best of all possible worlds. The pessimist fears it is true.

(Orang yang optimis berpikir ini adalah yang terbaik dari semua kemungkinan dunia. Ketakutan orang pesimis itu benar.).

5. “If the radiance of a thousand suns. Were to burst at once into the sky. That would be like the splendour of the Mighty One" Quoted from the Bhagavad Gita after the bombing of Hiroshima and Nagasaki.

(Jika pancaran seribu matahari. Apakah untuk meledak sekaligus ke langit. Itu akan seperti kemegahan Yang Mahakuasa" Dikutip dari Bhagavad Gita setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki).

 

 

Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : National Geographic


TERBARU