> >

Komentar Otto Hasibuan Soal Harga Sinamot Jessica Mila yang Dinikahi Yakup Hasibuan

Selebriti | 6 Mei 2023, 10:05 WIB
Aktris Jessica Mila dan Yakup Hasibuan menikah pada Jumat (5/5/2023). (Sumber: Instagram)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengacara Otto Hasibuan, ayah Yakup Hasibuan buka suara soal besaran sinamot artis Jessica Mila.

Diketahui, Jessica Mila dan Yakup Hasibuan resmi menikah di Gereja HKBP Rawamangun, Jakarta Timur, pada Jumat (5/5/2023) kemarin dengan upacara adat Batak.

Adapun dalam adat Batak, sinamot adalah sebutan mahar atau pembayaran perkawinan dalam bentuk uang yang diberikan pihak paranak (laki-laki) kepada pihak parboru (perempuan).

Ditanya soal sinamot, Otto langsung tertawa, sebab sinamot untuk Mila tidak ada negosiasi seperti umumnya.

Baca Juga: Menikah 5 Mei 2023, Jessica Mila dan Yakup Hasibuan Gelar Prosesi Acara Adat Batak Martumpol

Sebab, Jessica Mila mengambil marga Damanik, marga dari ibunda Yakup Hasibuan, Normawati Damanik.

Artinya, Jessica Mila dan Yakup Hasibuan memiliki relasi yang disebut pariban takni merujuk pada saudara sepupu yang bisa dinikahi.

 

“Kebetulan karena ini dianggap jadi pariban-nya boru Damanik, itu tidak dinegosiasikan dan tidak diumumkan," kata Otto Hasibuan di Gereja HKBP Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (5/5, dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, keadaan akan berbeda jika marga yang disematkan di belakang nama Jessica Mila bukan Damanik. Maka nantinya ada negosiasi harga untuk uang sinamot.

“Kalau tadinya Yakup ambil boru yang lain bukan Damanik itu dinegosiasikan dan diumumkan berapa jumlahnya. Tapi ini karena pariban-nya sendiri dianggap ini nggak dinegosiasikan tapi kami akan berikan. Tertutup nanti hanya dia yang tahu,” lanjut Otto Hasibuan.

Baca Juga: Profil Yakup Hasibuan, Putra Pengacara Kondang Otto Hasibuan yang Lamar Jessica Mila

Saat disinggung besaran Sinamot itu senilai rumah mewah dan mobil, Otto Hasibuan menanggapi dengan tertawa.

Pasalnya, sempat beredar kabar harga sinamot Jessica Mila mencapai Rp 600 juta. Ia pun tidak membenarkan maupun mengelaknya.

“Jadi memang kalau adat Batak begitu. Jadi kalau di Batak itu kan seluruhnya (soal mahar) selalu uang bentuknya kan,” tutup Otto Hasibuan.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU