Miracle in Cell No 7 Versi Korea Bisa Ditonton di Mana? Ini Jawabannya
Film | 3 September 2022, 11:37 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Film Miracle in Cell No 7 versi Korea banyak dicari jelang dirilisnya versi Indonesia pada Kamis (8/9/2022) nanti.
Miracle in Cell No 7 versi Korea sudah diluncurkan kurang lebih sembilan tahun lalu, tepatnya pada 24 Januari 2013. Karya sutradara Lee Hwan-Kyung ini berdurasi 127 menit dengan genre drama komedi.
Di perankan sejumlah aktor seperti Ryo Seung-Ryong, Park Shin-Hye, Kal So-Won dan Oh Dal-Su, Miracle in Cell No 7 mengangkat plot tentang seorang ayah yang dijatuhi hukuman mati, atas tuduhan kasus perkosaan yang tak pernah dilakukannya.
Selama di penjara, sang ayag amat ingin menemui putrinya yang masih berusia enam tahun.
Untuk mewujudkan keinginannya itu, ia coba menyusupkan putrinya ke penjara, dibantu oleh rekan-rekan narapidana lain.
Bisakah sang ayah menemui putrinya di lapas? Anda wajib menonton filmnya untuk alur utama dari film ini.
Baca Juga: Setelah Fight Club, Kini China Ubah Akhir Cerita Film Minions
Sejak dirilis sekitar sembilan tahun lalu, Miracle in Cell 7 versi Korea mendulang sambutan yang baik dari masyarakat.
Situs IMDb memberi rating 8,1/10 untuk film ini, dari total 20 ribu voters. Sementara di Rotten Tomatoes, Miracle in Cell 7 versi Korea diberi skor 89 persen oleh lebih dari 500 penggemar.
Adapun dalam 46 hari penayangan sejak rilis, saat itu film Miracle in Cell No 7 telah ditonton 12,87 juta penggemar, menunjukkan film ini amat laris.
Bagaimana cara menonton Miracle in Cell No 7 versi Korea?
Berdasar pantauan KOMPAS.TV per Sabtu (3/9), saat ini Miracle in Cell No 7 versi Korea telah ditarik edarannya dari sejumlah platform streaming film legal.
Oleh sebab itu, untuk menonton film Miracle in Cell No 7, Anda wajib bersabar, menunggu versi Indonesia terlebih dahulu.
Nantinya, tokoh ayah dalam Miracle in Cell No 7 versi Indonesia bakal diperankan Vino G Bastian, sementara sang anak diperankan Graciella Abigail.
Terlepas dari itu, film versi Indonesia semula direncanakan syuting di penjara asli. Namun, karena kendala di lapangan, rumah produksi Falcon Pictures dan sutradara Hanung Bramantyo akhirnya bersepakat mendirikan set penjara tersendiri di studio.
"Tadinya kita mau syuting di penjara asli, terus saat kita ke sana itu situasinya rumit. Akhirnya kita bikin penjara di studio, itu momen tak terlupakan buat saya," ujar Hanung, seperti diwartakan Kompas.com.
Indonesia adalah negara ketujuh yang mengadaptasi film ini.
Baca Juga: Cara Pesan Tiket Bioskop Secara Online di TIX ID, M-Tix XXI dan CGV Cinemas
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV