> >

Penyebab Insecure dan Tips Mengatasinya Menurut Psikolog UGM: Kenali Diri Sebaik Mungkin

Lifestyle | 15 Juli 2022, 08:20 WIB
Ilustrasi insecure (Sumber: Shutterstock)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Acintya Ratna Priwati menjelaskan, insecure merupakan perasaan tidak mampu dan kurang percaya diri yang disertai dengan ketidakpastian dan kecemasaan mengenai tujuan, kemampuan, serta hubungan dengan orang lain.

"Insecurity ini bisa muncul dalam berbagai bentuk yang secara umum terkait dengan perasaan ditolak, tidak dicintai, merasa terisolasi dan lainnya," kata Acintya, Rabu (13/7/2022) dilansir dari situs resmi UGM.

Dosen Fakultas Psikologi UGM itu menyebut, perasaan insecure dapat muncul karena secara alami manusia telah terbiasa membandingkan diri, memberikan penilaian, maupun mengevaluasi diri. 

Baca Juga: Insecure karena Jerawat dan Beruntusan, Mayang Habiskan Rp80 Juta untuk Perawatan

Faktor penyebab insecure

1. Pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan

Pengalaman tersebut, kata Acintya, bisa berupa komentar negatif dari orang yang dianggap penting ataupun melihat pengelaman orang lain yang kurang menyenangkan. Kondisi itu menjadikan seseorang ingin menghindari perilaku tersebut dan menyesuaikan perilaku.

2. Situasi yang melibatkan kecemasan sosial

Situasi yang melibatkan kecemasan sosial misalnya, terlibat dalam aktivitas yang dijalani bersama orang lain. Aktivitas tersebut menyebabkan orang lain memperhatikan diri kita maupun sebaliknya. Hal itu menyebabkan munculnya pemikiran membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

"Membandingkan diri dengan lingkungan itu hal wajar, tetapi tugas kita adalah mengubah rasa negatif dalam diri menjadi motivasi untuk jadi individu yang lebih baik," ujarnya

3. Kepercayaan diri yang rendah

"Insecure ini juga timbul karena kepercayaan diri yang tidak tinggi," kata ilmuwan Relasi Sosial dan Perkembangan Sepanjang Rentang Hidup itu.
 
Acintya memaparkan, dalam relasi pertemanan akan ada perasaan untuk membandingkan diri dengan teman dalam kelompok secara terus menerus. Insecurity akhirnya muncul dalam bentuk perasaan lebih rendah ataupun iri terhadap pencapain teman dalam kelompok.

Pada relasi hubungan romantis, kata dia, perasaan insecure bisa muncul dalam bentuk cemburu, bergantung secara berlebihan, atau selalu mencari persetujuan pasangan.
 
Sementara dalam relasi hubungan kerja, orang yang insecure akan merasa kompetitif dalam berbagai bidang secara terus-menerus, memberi alasan untuk mengkritisi orang lain, atau justru menunda pekerjaan maupun tugas yang diberikan.
 
"Walau manifestasi perilakunya beragam, namun kunci perilakunya adalah memperlihatkan ke orang lain bahwa dirinya lebih baik dibanding orang lain," ujarnya.

Baca Juga: Simpel, Ini Cara Ariel Tatum Atasi Rasa "Insecure"

Dampak perasaan insecure

Perasaan insecure atau insecurity menurut psikolog perempuan ini berdampak terhadap diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.

Dampak terhadap diri sendiri di antaranya kurang bisa menerima diri sendiri serta bergantung pada penilaian orang lain.

Orang yang insecure tidak melihat keadaan secara objektif, sehingga menyebabkan perilaku sabotase diri, misalnya menjadi perfeksionis atau justru menunda pekerjaan.

Lalu, orang yang merasa insecure sangat bergantung pada penilaian orang lain. 

"Kondisi ini muncul karena diri sendiri kurang mendapatkan suplai dukungan bagi diri sendiri," jelasnya.

Dampak pada hubungan dengan orang lain disebabkan karena seseorang mudah tenggelam dalam perasaan negatif yang akan berujung pada perasaan negatif lainnya.

Baca Juga: Kenali Gejala Gangguan Kesehatan Mental Social Anxiety Disorder

Tips mengatasi insecurity

1. Kenali kondisi diri sebaik mungkin

Acintya menyampaikan untuk mengenali kondisi diri sebaik mungkin. Pahami saat-saat ketika diri dalam kondisi terbaik maupun terburuk, termasuk mengidentifikasi saat diri cenderung melakukan perbandingan sosial. 

2. Terima emosi dan perbandingan diri

Orang yang merasa insecure, kata Acintya, perlu menerima emosi dan perbandingan diri yang dilakukan oleh diri secara otomatis. Kemudian, mencari umpan balik dari orang yang dapat dipercaya dan menyampaikan secara lugas. 
 
"Jika kurang nyaman menyampaikan langsung maka bisa mengurai isi pikiran di selembar kertas bisa membantu menyalurkan emosi," tuturnya.

3. Belajar dari kesalahan

Belajar dari kesalahan dengan menguatkan self esteem maupun self confidence (kepercayaan diri). Lalu, melakukan hal terbaik untuk mengejar tujuan personal. 

4. Terbuka dengan berbagai strategi pengembangan diri

Jangan ragu menghubungi psikolog apabila membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi perasaan insecure yang mengganggu.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai Juli, Pakar: Perhatikan Mental Health Anak

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV, ugm.ac.id


TERBARU