Mengenal Suzanna, Sang "Ratu Horor" Indonesia yang Kematiannya Sempat Jadi Misteri
Selebriti | 20 Mei 2022, 13:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kehadiran film horor Indonesia, tak bisa dipisahkan dari sosok Suzanna yang dijuluki "Ratu Horor". Meski sudah meninggal beberapa tahun silam, namun namanya masih tetap dikenang.
Aktris yang memiliki nama asli Suzanna Martha Frederika van Osch ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 15 Oktober 2008. Wanita yang kerap disapa Suzanna itu lahir di Bogor, Jawa Barat pada 14 Oktober 1942.
Semasa hidupnya, Suzanna sangat terkenal hingga termasuk dalam jajaran artis legendaris Tanah Air. Sejak era 50-an hingga 90-an, Suzanna diketahui telah membintangi berbagai judul film.
Menariknya, dari banyaknya film itu, Suzanna paling banyak memerankan karakter horor nan misterius. Berkat aktingnya yang memikat, film-film horor yang dibintanginya pun nyaris selalu sukses dan laris manis.
Suzanna memang begitu menjiwai setiap perannya dengan baik sehingga mampu membuat banyak orang merinding menontonnya.
Baca Juga: Setelah KKN di Desa Penari, 9 Film Horor Indonesia Paling Ditunggu Rilisnya di Bioskop
Selama masa hidupnya, Suzanna pernah memenangkan audisi untuk film Asmara Dara. Dalam kontes yang diaudisi oleh Umar Ismail tersebut, merupakan langkah awalnya dalam memulai karier.
Kala itu melalui Asmara Dara, gadis remaja ini berhasil menarik perhatian penonton dan menyabet perhargaan antara lain The Best Child Actress dalam Festival Film Asia yang diadakan di Tokyo pada 1960 serta Golden Harvest Award.
Di tahun yang sama, ia juga sebagai pemain harapan dalam Festival Film Indonesia (FFI) pada drama Asmara Dara.
Dalam Festival Film Asia Pasifik di Seoul, Suzanna muda juga pernah memperoleh gelar Aktris Terpopuler se-Asia tahun 1972.
Baca Juga: Tembus 7 Juta Penonton, KKN di Desa Penari Jadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Ia pernah menjadi nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Piala Citra FFI tahun 1979 dalam aktingnya di Pulau Cinta. Memainkan Film Ratu Ilmu Hitam juga berhasil menghantarkannya pada kategori yang sama pada 1982.
Awal tahun 1990-an menjadi tahun terakhir sulung dari lima bersaudara berdarah campuran Jerman, Belanda, Jawa dan Manado ini bermiain di dunia perfilman.
Lalu menginjak usia 61 tahun, Suzanna kembali berlakon bukan dalam film tapi dalam dunia sinetron berjudul Selma dan Ular Siluman yang ditayangkan di RCTI tahun 2003.
Dalam usia yang tidak muda lagi, Suzana memilih undur dari dunia perfilman hingga kematian menjemput pada 2008 silam. Namun, kisah kematiannya pernah menjadi misteri.
Sebab, keluarga dan orang-orang baru mengetahui kematian Suzanna setelah jenazahnya sudah dimakamkan. Diberitakan Tribunnews, selain itu, setelah kematiannya tidak ada misa atau doa di kediaman Suzanna.
Namun 10 tahun setelah kematiannya, sang suami Clift Sangra, menuturkan bahwa penyakit diabetes sang istri yang menjadi penyabab kematiannya secara tiba-tiba.
Keterangan Clift diperkuat Kapolresta Magelang, AKP Purwanto Har Widodo, kala itu yang mengonfirmasi kalau kematian Suzanna wajar.
Ia mengonfirmasi hal tersebut berdasarkan surat keterangan dokter pribadi Clift yang menyatakan Suzanna meninggal karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Penulis : Dian Septina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV