> >

Batas Aman Makan Kue Kering saat Lebaran, Apa yang Terjadi Jika Berlebihan?

Lifestyle | 3 Mei 2022, 18:18 WIB
Foto ilustrasi. Kue kering sajian khas Lebaran (Sumber: Shutterstock/ Rido Fadilah )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kue kering, seperi nastar, kastangel, roti kacang, sagon, hingga putri salju menjadi jenis makanan yang kerap ada di meja makan saat Lebaran.

Setiap berkunjung ke rumah sanak saudara, kue kering menjadi makanan yang wajib ada. Sampai-sampai sebagian dari kita mungkin tidak sadar makan kue kering terlalu banyak.

Namun, tahukah Anda jika makan kue kering harus ada batasannya agar tidak menimbulkan efek berbahaya.

Baca Juga: Jangan Lupa Ayak Dulu Tepung sebelum Bikin Kue Kering Lebaran, Ini Alasannya

Spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti, M.Gizi, Sp.GK merekomendasikan untuk membuat jadwal asupan camilan dan kue kering agar tidak kalap dan berakhir makan berlebih.

Sebab, kue kering mengandung lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh, seperti meningkatkan peradangan dalam tubuh dan menurunkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Amalia menyarankan untuk makan camilan dan kue kering di jam 10.00 dan jam 16.00.

“Jam makan sebaiknya teratur, termasuk camilan, kita tentukan sesuai dengan munculnya sinyal lapar, misalnya pada jam 10.00 dan 16.00 adalah waktu camilan,” kata Amalia seperti diberitakan Antara, 14 Mei 2021 lalu.

Lebih lanjut, Amalia juga menyarankan untuk membatasi camilan dan kue kering yang mengandung gula, kalori, dan lemak yang tinggi.

Konsumsi makanan dengan kandungan tersebut juga sebaiknya tidak terlalu dekat dengan jam makan utama.

Batas konsumsi gula dalam satu hari adalah tidak lebih dari 50 gram. Ini termasuk dalam gula dalam kue kering dan camilan.

Adapun, batas konsumsi lemak jenuh dalam satu hari adalah tidak lebih dari 10 persen total energi.

Baca Juga: Dipadati Ribuan Wisman saat Libur Lebaran 2022, Gili Trawangan Menggeliat Jadi Kampung Bule Lagi

Agar dapat membatasi makanan tersebut dengan baik, Amalia meminta untuk menerapkan mindful snacking atau sadar saat makan.

Dalam hal ini, saat makan camilan dan kue kering, kita sadar akan jenis, jumlah, bahan baku, dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Batasan makan kue kering

Melansir Grid.id, Selasa (3/5), Anda dapat memakan kue nastar dan kue putri salju 2-3 buah per hari. Ini setara dengan 10-15 gram.

Anda dapat menyingkirkan gula halus yang biasanya terdapat pada kue putri salju. Ada baiknya jika mengganti dengan gula halus yang rendah kalori.

Untuk kue kastengel, Anda dapat mengonsumsinya 5-7 keping per hari, setara dengan 20-40 gram.

Baca Juga: Pengunjung Ancol Capai 58 Ribu di Hari Kedua Lebaran, Meningkat 20 Ribu Dibanding Kemarin

Bahaya makan kue kering berlebihan

Mengutip Kompas.com, ada beberapa bahaya yang mengintai jika Anda mengonsumsi kue kering dalam jumlah yang berlebihan.

Bahaya yang paling dikhawatirkan adalah naiknya berat badan. Kue kering mengandung gula yang tinggi, di mana jenis gula yang digunakan umumnya berasal dari sirup jagung dengan fruktosa tinggi. 

Dengan demikian, makan kue kering berlebihan dapat memicu kenaikan berat badan.

Kandungan gula yang tinggi tersebut juga dapat meningkatkan gula darah. Lonjakan ini dapat memicu kerusakan otak dan penyakit kronis.

Dalam riset yang diterbitkan di Jurnal of American Medical Association menyebutkan bahwa makan makanan tinggi gula dapat memicu diabetes tipe 2, memicu penyakit jantung, dan meningkatkan risiko kematian dini.

Mengingat bahaya yang mengancam kesehatan, baiknya batasi konsumsi kue kering saat lebaran.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara, Grid.id, Kompas.com


TERBARU