Adenovirus, Penyebab Hepatitis Misterius pada Anak-anak di Berbagai Negara
Lifestyle | 3 Mei 2022, 17:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penyakit hepatitis akut menyerang anak-anak di beberapa negara di seluruh dunia dan telah menyebabkan tiga kematian di Jakarta.
Tiga pasien anak yang meninggal tersebut dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya.
Masih menjadi misteri kenapa kelompok virus umum yang biasanya hanya menyebabkan pilek, bronkitis, dan diare ini bisa memicu hepatitis akut, bahkan kematian pada anak-anak.
Adenovirus memiliki setidaknya tujuh spesies berbeda dengan berbagai varian genetik. Nantinya, varian ini disebut sebagai subtipe.
Baca Juga: Satgas IDI Ungkap Dugaan Penyebab Hepatitis Misterius yang Serang Anak-anak
Subtipe yang diduga terkait dengan wabah hepatitis misterius pada anak-anak saat ini adalah adenovirus Subtipe 41.
Kemungkinan adenovirus 41 jadi penyebab hepatitis misterius pada anak-anak dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat saat menyelidiki kasus di Alabama.
Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Lalu apa itu Adenovirus?
Adenovirus sendiri adalah kelompok besar virus yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Disebut sebagai Adenovirus sebab mereka biasa berada di adenoids atau amandel.
Baca Juga: Belum Jelas Penularannya, Pakar Ingatkan Waspadai Hepatitis Misterius Ini
Pada manusia, infeksi adenovirus paling sering menyebabkan gejala pernapasan ringan, tetapi terkadang virus dapat menyebabkan penyakit parah pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu, penyakit pernapasan atau penyakit jantung.
Tidak ada vaksin yang tersedia untuk melindungi manusia terhadap infeksi adenovirus. Infeksi adenovirus seringkali dapat menyebabkan gejala pilek atau flu biasa, demam dan sakit tenggorokan, menurut CDC.
Pada kasus yang lebih jarang, adenovirus dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, peradangan atau infeksi kandung kemih dan bahkan penyakit neurologis yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan otak.
Penulis : Dian Septina Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV