Ada Jogja Gelut Day, Disiapkan Erix Soekamti untuk Lawan 'Klitih' di Yogyakarta
Selebriti | 9 April 2022, 10:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Musisi Erix Soekamti mengungkapkan alasannya menggelar Jogja Gelut Day sebagai respons maraknya aksi 'klitih' di Yogyakarta.
Sebelumnya, lewat postingan di Instagram, Erix Soekamti mengungkapkan gagasannya untuk mengadakan acara Jogja Gelut Day setelah aksi 'klitih' yang kembali menelan korban.
“Timbangane nyengsarake uwong liyo, timbangane ketangkep njut digebuki warga. Nyoh tak siapke Sasana sisan suk pertengahan bulan Juni melu #JogjaGelutDay tak delok Koe wani ndaftar opo ora,” tulis Erix Soekamti, Jumat (8/4/2022).
Baca Juga: Soal Pelaku Klitih, Sri Sultan: Kalau Orangtuanya Sudah Tak Mau Menerimanya Lagi, Kita Rawat
(Daripada menyengsarakan orang lain, daripada ditangkap lalu dipukuli warga. Saya siapkan sasana sekalian, besok pada pertengahan bulan Juni ikut #JogjaGelutDay, kita lihat, Anda berani mendaftar atau tidak).
Dalam postingan tersebut, Erix Soekamti menawarkan hadiah bagi pemenang Jogja Gelut Day. Sebagai bonus, foto pemenang akan dijadikan avatar di akun Instagram @jogja.gelut.
Saat ditanya mengenai alasannya membuat acara tersebut, Erix mengaku ingin memberikan wadah aktualisasi diri bagi anak muda, dari pada mengikuti geng 'klitih'.
Menurutnya, aksi 'klitih' yang kini marak di Yogyakarta terjadi karena tidak adanya tempat untuk mengekspresikan diri.
"Sehingga mereka mencari ke tempat-tempat yang mungkin mendapatkan apresiasi di tempat yang salah,” kata Erix saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/4/2022).
Erix berharap, orang-orang yang terlibat 'klitih' berani mendaftarkan diri di Jogja Gelut Day yang akan digelar pertengahan Juni mendatang. Acara ini juga akan dimeriahkan dengan hiburan musik.
Baca Juga: Kronologi Remaja Babak Belur di Kampung Badran, Bawa Senjata Tajam dan Diduga Pelaku Klitih
Memberantas 'klitih'
Vokalis cum bassist Endank Soekamti ini meminta ketegasan dari pemerintah untuk memberantas masalah 'klitih' yang semakin meresahkan warga. Menurutnya, 'klitih' akan terus ada jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah.
“Kalau ini diteruskan dan tidak ada ketegasan, dan pemerintah ya saya rasa akan mengganggu reputasi Yogyakarta yang katanya terbuat dari kerinduan, angkringan dan romantisme,” tegasnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan KOMPAS.TV, seorang remaja berusia 18 tahun bernama Daffa Adzin Albasith tewas dianiaya sekelompok orang di Jalan Gedong Kuning, Kota Yogyakarta.
Insiden ini terjadi pada Minggu (3/4) dini hari, saat Daffa dan temannya pergi makan sahur. Penganiayaan terhadap Daffa ini diduga merupakan ulah aksi 'klitih' yang marak di Yogyakata.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com