Dukung Ukraina, 3 Label Musik Raksasa Hentikan Operasi di Rusia
Musik | 12 Maret 2022, 10:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Imbas invasi ke Ukraina, tiga label musik raksasa memutuskan untuk berhenti beroperasi di Rusia. Ketiga label musik besar dari Amerika Serikat itu adalah Sony Music Group, Warner Music Group, dan Universal Music Group.
Dikutip dari NPR, Sabtu (12/3/2022), Universal Music Group adalah yang pertama mengumumkan penghentian operasional di Rusia yaitu pada Selasa (8/3/2022).
Adapun Sony Music Group dan Warner Music Group mengumumkan keputusan tersebut pada Kamis (10/3/2022).
Baca Juga: Dianggap Serukan Kekerasan terhadap Putin dan Tentaranya, Instagram Diblokir di Rusia
“Sony Music Group menyerukan perdamaian di Ukraina dan diakhiri kekerasan. Kami telah menangguhkan operasi di Rusia dan akan melanjutkan dukungan kami terhadap upaya bantuan kemanusiaan global untuk membantu para korban yang membutuhkan,” demikian pernyataan dari Sony.
Sementara itu, Warner Music juga mengungkapkan alasannya berhenti beroperasi di Rusia dan berjanji akan berkomunikasi dengan para musisi.
"Warner Music Group menangguhkan operasi di Rusia, termasuk investasi dan pengembangan proyek, kegiatan promosi dan pemasaran, dan pembuatan semua produk fisik," kata Warner Music.
"Kami akan terus memenuhi kewajiban kami yang telah disepakati kepada orang-orang, artis, dan penulis lagu kami sebaik mungkin saat situasinya terbuka. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung upaya bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut."
Baca Juga: Warner Bros dan Disney Beri Sanksi ke Rusia, Tangguhkan Rilis Film termasuk The Batman
Selain musik, perusahaan raksasa ini juga menunda perilisan film terbaru mereka di Rusia.
Keputusan label musik ini menambah daftar panjang sanksi kepada Rusia karena menginvasi Ukraina.
Sebelumnya, Sony juga menghentikan penjualan konsol PlaySation (|PS), Microsoft menonaktifkan konsol XBox, dan Electronic Arts menghentikan penjualan game di Rusia.
Para musisi, seperti Green Day, AJR, dan Louis Tomlinson juga membatalkan konser mereka di Rusia.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : NPR