Fantastic Doll, Kelompok Waria Penghibur yang Lambungkan Dorce dan Sejumlah Nama Beken
Selebriti | 16 Februari 2022, 16:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Meninggalnya artis Dorce Gamalama, Rabu (16/2/2022) membuat banyak pihak berduka. Tak terkecuali Chenny Han, sahabat masa kecil dan sahabat dalam meniti karier sebagai penghibur saat sama-sama tergabung dalam kelompok Fantastic Doll.
Dari kelompok musik dan tari inilah nama Dorce diperoleh, Dorce Ashadi. Saat lahir, Dorce bernama lengkap Dedi Yuliardi Ashadi. Di Fantastic Doll pula Dorce kemudian terkenal di blantika hiburan hingga akhir hayatnya.
Kelompok yang beranggotakan para waria Jakarta ini, dipimpin oleh Myrna dan manggung di beberapa tempat di ibu kota dengan penampilan yang banyak membetot penonton. Terkenal sejak tahun 1970-an hingga tahun 1980-an.
Menurut Chenny Han, yang bergabung dengan kelompok ini selama tiga tahun sekitar tahun 1980-an, motor penggerak kelompok ini adalah Myrna yang menjadi pimpinan dan Dorce.
Keduanya dinilai sangat jago dalam menghibur di atas panggung. "Bahkan, Dorce mendapat gemblengan di Fantastic Doll," kata Chenny yang kini sukses sebagai pemilik rumah mode dan bridal, make up artis dan juga penulis sejumlah buku kecantikan, kepada KOMPAS.TV, Rabu (16/2/2022)
Tidak heran, kebesaran nama Fantastic Doll tidak bisa lepas dari Myrna dan Dorce. Kata Cheny, keduanya memiliki banyak kemiripan yaitu jago dalam bernyanyi, melawak dan menghibur di atas panggung. "Ibarat makanan. Mereka berdua itu nasi sama lauknya, nah saya kerupuknya," kenang Chenny.
Baca Juga: Dorce Gamalama Dimakamkan di TPU Bantar Jati, Satu Liang Lahad dengan Keponakannya
Tidak heran, bila kelompok ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para waria untuk bergabung dan mengembangkan bakat. "Fantastic doll, group Waria yang sangat populer di masa itu, Tahun 70 - 80 an," kenang Chenny.
Bahkan, Chenny berterus terang bahwa dia mendapatkan banyak ilmu dalam soal nyanyi dan menghibur dari group ini. "Betul banget," katanya.
Saat itu, ada tujuh anggotanya. Setiap kali manggung mendapatkan bayaran Rp 2 juta. Jumlah yang terbilang besar saat itu. Namun dari jumlah tersebut, masing-masing anggota kebagian bayaran Rp 25 ribu. "Myrna yang paling besar karena ketua," ujar Chenny.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV