Unsur Satire di 'Squid Game' Disebut Jadi Senjata Utama Kesuksesan Secara Global
Film | 29 September 2021, 21:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kesuksesan serial 'Squid Game' sudah tak diragukan lagi. Sejak perilisan pertamanya pada 17 September 2021, serial bertema survival game ini memuncaki peringkat nomor satu di Netflix.
Penulis sekaligus sutradara 'Squid Game' Hwang Dong Hyuk mengatakan bahwa serial garapannya itu sukses lantaran penonton menyukai unsur satire di dalamnya.
Hwang Dong Hyuk menyoroti bagaimana orang dewasa harus mempertaruhkan hidup mereka untuk memenangkan permainan anak-anak.
Selain itu, unsur kesederhanaa permainan anak-anak semakin mendorong penonton untuk terbenam dalam karakter-karakter yang ada di dalamnya.
"Saya pikir 'Squid Game' berbagi kerangka ide dan stereotip dramatis yang sama dengan karya genre survival lainnya. Tapi konten narasinya berbeda," ujar Hwang Dong Hyuk kepada Yonhap dikutip dari Antara, Rabu (29/9/2021).
Baca Juga: Ini yang Akan Dibeli Jung Ho Yeon jika Dapat Hadiah Uang “Squid Game”
Alur cerita yang ditulis Hwang juga bermaksud untuk menyindir masyarakat modern yang sangat kompetitif.
Hwang berhasil menulis sebuah alegori atau fabel mengenai masyarakat kapitalis modern yang hobi memojokkan semakin banyak orang ke dalam kompetisi ekstrem yang dirancang sekelompok orang kaya yang semena-mena.
Perjalanan 'Squid Game' untuk bisa tayang di platform streaming cukup panjang. Hwang pertama kali menulisnya untuk sebuah film panjang sekitar sepuluh tahun yang lalu.
Namun, saat itu cerita yang ia tulis ditolak oleh investor lokal dan studio produksi dengan alasan mengandung kekerasan dan sensasionalisme.
Waktu berjalan, sekitar dua tahun yang lalu, Hwang bertemu dengan pihak Netflix dan memiliki kesepakatan untuk membuat serial 'Squid Game'.
Baca Juga: Squid Game Laris di Netflix, Saham 2 Agensi Ini Ikut Kecipratan Cuan!
Saat ini, banyak penggemar 'Squid Game' yang meminta musim kedua dari serial ini. Melihat hal itu, Hwang tidak menutup kemungkinan.
"Ada banyak cerita yang tidak bisa diceritakan, seperti sejarah masa lalu tuan rumah dan penjaga pertandingan. Itu dapat disajikan di musim depan. Belum ada yang ditentukan. Tapi ada kemungkinan,” pungkasnya.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Antara