Komentar Pihak Upin Ipin Usai Disebut sebagai Propaganda Malaysia oleh Ketua KPI
Selebriti | 13 September 2021, 13:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemberitaan mengenai Ketua Komisi Penyiaran (KPI), Agung Suprio yang sebut serial Upin Ipin sebagai propaganda Malaysia sudah sampai di telinga pihak produksi kartun anak-anak itu.
Pernyataan Ketua KPI tersebut memang sempat menimbulkan kontroversi hingga membuat namanya trending topic.
Baru-baru ini, pihak Upin Ipin memberi tanggapan melalui laman Facebook resmi.
Mereka mengatakan, Upin Ipin populer di negara lain khususnya Indonesia karena mengandung nilai moral.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa ‘Upin dan Ipin’ sangat populer di kalangan anak-anak di Malaysia dan beberapa negara di kawasan ini," bunyi pernyataan pihak Upin Ipin dikutip Senin (13/9/2021)
Baca Juga: Hati Nurani Terguncang, Robby Purba Pilih Kembalikan Honor dari KPI
Mereka menegaskan bahwa Upin Upin bukanlah kartun yang berisi propaganda seperti yang dikatakan oleh Agung Suprio.
"Pada akhirnya, Upin dan Ipin adalah pertunjukan yang membawa begitu banyak nilai moral sekaligus pelajaran hidup. Ini sebenarnya bukan propaganda. Ini hanya pertunjukan hebat dengan niat besar," ujar mereka.
Diberitakan sebelumnya, Ketua KPI Agung Suprio sempat menyebut Upin Ipin sebagai propaganda Malaysia.
Hal itu lantaran Upin Ipin dinilai menjadi alat promosi Negeri Jiran itu. Mengenai pernyataannya, Agung Suprio memberikan klarifikasi.
Agung berdalih bahwa kata propaganda tidak berkonotasi buruk, justru berkonteks positif.
"Tidak ada yang salah, propaganda itu positif. Propaganda itu dalam konteks marketing dan humas dari pihak Malaysia,” kata Agung kepada KOMPAS TV.
Baca Juga: Jadi Trending Topic, Ketua KPI Beri Penjelasan soal Upin Ipin Propaganda Malaysia dan Saipul Jamil
Agung mengatakan, Malaysia mendorong dan mendanai animasi-animasi tersebut dan mendistribusikannya ke luar negeri.
"Upin Ipin itu diekspor ke mancanegara, termasuk Indonesia supaya kemudian masyarakat di luar Malaysia lebih mengenal mereka sebagai negara multikultural, rukun, akur,” kata dia.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Facebook Upin Ipin