Terganggu Ditodong Ikoy-Ikoyan, dr. Tirta: WhatsApp Saya Hanya untuk Konsultasi Pasien
Selebriti | 28 Agustus 2021, 08:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab dipanggil dr. Tirta mengaku terdampak dengan tren ikoy-ikoyan yang dipelopori oleh Arief Muhammad.
Ia mengatakan sering ditodong warganet lewat email hingga direct message (DM) Twitter untuk mengikuti tren ikoy-ikoyan.
Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini pun menyayangkan aksi warganet karena hal itu menggangu bagi dirinya.
Selain lewat media sosial, dr. Tirta juga mengaku pernah ditodong oleh warganet lewat pesan WhatsApp.
Ia merasa sangat terganggu karena WhatsApp tersebut dikhususkan untuk konsultasi pasien, bukan ajang ikoy-ikoyan.
"Contoh. Sampe wa saya. Saya sudah tolak halus. Ingat. Saya kalo donasi dan beramal itu ke lembaga zakat. Wa saya hanya untuk konsultasi pasien," tulis dia di Instagram Story @dr.tirta, Jumat (27/8/2021).
Dokter Tirta pun menegaskan bahwa dirinya tidak bisa mengikuti tren ikoy-ikoyan karena telah mempercayai badan amal sebagai tempat untuk menyalurkan donasinya.
Baca Juga: Arief Muhammad Tanggapi Artis yang Tolak Tren Ikoy-ikoyan: Gue Gak Pernah Nyari Musuh
"Pahami itu kawan2. Maaf banget yg dm dm ikay ikoy. Saya ga bisa join gerakan itu," ucap dr. Tirta.
Sang dokter mengingatkan warganet bahwa ikoy-ikoyan merupakan gerakan dari Arief Muhammad, bukan dirinya.
Ia menghormati gerakan ikoy-ikoyan Arief Muhammad, tetapi ia tidak menghormati warganet yang memohon-mohon pada dirinya melalui WhatsApp.
“Saya tidak menghormati beberapa netizen yg terus memohon agar dibagi2 duitnya, sampe wa telemedisin saya untuk minta duit", ungkap dr. Tirta.
Baca Juga: Tren Ikoy-ikoyan Menuai Kontra, Ini Tanggapan Arief Muhammad
Menanggapi hal itu, Arief Muhammad pun buka suara.
Ia setuju terkait usul dr. Tirta untuk memberikan edukasi kepada netizen mengenai ikoy-ikoyan.
Oleh karena itu, Arief Muhammad membuat akun @ikoy2an agar orang-orang terpusat ke akun tersebut dan tidak mengganggu orang lain.
Penulis : Dian Septina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Akun Instagram @dr.tirta