God Bless dan Bagaimana Konser Deep Purple Tahun 1975 Merevolusi Industri Konser Musik Indonesia
Musik | 16 Juli 2021, 16:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dengan menaiki pesawat Boeing 707 Transair, rombongan Deep Purple tiba di bandara Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu siang, 3 Desember 1975.
Rombongan itu terdiri dari semua personel, David Coverdale (vokal), Tommy Bolin (gitar, vokal), Glenn Hughes (bas, vokal), Jon Lord (kibor, backing vokal), dan Ian Paice (drum, perkusi), serta sejumlah kru pengiring band. Dari Kemayoran, rombongan tersebut menuju Hotel Sahid Jaya untuk mengingap.
Deep Purple, band hard rock kenamaan asal Inggris itu, akan menggelar konser di Stadion Senayan, yang sekarang disebut Gelora Bung Karno, dua hari mendatang: tanggal 4 dan 5 Desember 1975.
God Bless dan Skena Hard Rock Indonesia
Pada era 70-an, Deep Purple dapat dikatakan sebagai salah satu band besar dunia, terutama di kancah rock. Maka adalah sebuah berkah tersendiri bagi sejarah industri musik Indonesia jika mereka pernah menggelar konser di Tanah Air.
Di Indonesia pun kala itu, setelah pelarangan musik "ngak-ngik-ngok" oleh rezim Orde Lama Sukarno, skena rock dari Barat tengah mewabah dan amat digandrung anak muda yang tumbuh di era Orde Baru.
Maka ketika kabar Deep Purple akan menggelar konser di Tanah Air, animo anak muda serentak berjibaku. Begitu megahnya konser tersebut, hingga mencuat semacam olok-olok di antara mereka: barang siapa yang tidak menonton konser Deep Purple, maka sah belaka ia untuk dianggap kuper.
Syahdan, konser tersebut dihadiri sekurang-kurangnya 60 ribu penonton. Dan sebagai band lokal pembuka, God Bless menjadi yang beruntung dapat satu panggung dengan Coverdale dkk.
Pengalaman Berharga
Bassist God Bless, Donny Fattah, mengaku konser itu menjadi pengalaman paling berharga buat ia dan personel lainnya.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV