Indonesia Darurat Covid-19, Tompi: Kita Enggak Boleh Main-Main untuk Memutus Rantai Penularan
Selebriti | 24 Juni 2021, 21:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Musisi cum dokter, Tompi, ikut bicara soal situasi genting Covid-19 di Indonesia.
Meski angka kematian Covid-19 lebih rendah dibandingkan dengan angka kesembuhan, Tompi mewanti-wanti masyarakat untuk turut awas dengan peningkatan kasus positif Covid-19.
Pasalnya, jika angka penularan Covid-19 sangat tinggi, tenaga kesehatan akan kewalahan dan fasilitas kesehatan tidak mampu menampung semua orang yang positif.
“Jadi gini masalah covid ini kan sekarang semua dari yang terkena covid banyak yang sembuh iya, angka kematiannya dibandingkan dengan angka yang sakit jauh lebih banyak yang sakit, artinya banyak yang sembuh,” kata Tompi, dikutip dari IGTV @dr_tompi, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga: Waspada Covid-19 Varian Baru, Kota & Kabupaten Sorong Siap Laksanakan WFH
“Cuma problemnya, kalau angka penularannya itu sangat tinggi dan menjadi yang terjangkit itu melebihi kapasitas kemampuan nakes maupun faskes kita menangani ini baru bahaya,” sambungnya.
Jika fasilitas kesehatan tidak mampu mengatasi jumlah orang yang terpapar virus corona, kata Tompi, maka angka kesembuhan bisa terancam karena banyak yang tidak bisa tertolong.
Tompi meminta masyarakat untuk turut bahu-membahu membantu pemerintah memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.
“Itu kenapa ini jadi penting, kenapa kita enggak boleh main-main memutus rantai penularan,” tegas pelantun lagu Salahkah ini.
Baca Juga: Unggah Video IGD Wisma Atlet Penuh, Tompi: Tolong Pakai Masker
Di sisi lain, Tompi juga mengapresiasi kinerja pemerintah yang melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang menurutnya telah berusaha keras menekan penularan Covid-19 melalui kebijakan-kebijakan yang diterbitkan.
Namun, menurutnya kebijakan tersebut perlu diiringi dengan pengawasan yang tegas serta dukungan dari masyarakat untuk menaati protokol kesehatan.
“Saya sangat mengapresiasi kerja Menkes yang baru, saya tahu beliau capeknya setengah mati, tapi ya itu, kalau mereka kerja sendiri dan kitanya enggak support ya sia-sia,” tuturnya.
Baca Juga: Waspada Covid-19 Varian Baru, Kota & Kabupaten Sorong Siap Laksanakan WFH
Menurutnya, Indonesia masih cukup beruntung lantaran pemerintah masih memperbolehkan masyarakat untuk bekerja dan melakukan aktivitasnya dengan syarat protokol kesehatan yang ketat.
“Cuma masalahnya prokesnya itu enggak dijalanin, jadi yang salah siapa,” tandasnya.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV