Kasus Covid-19 Melonjak, Pakar Yakin Lockdown Total Harus Diberlakukan
Lifestyle | 20 Juni 2021, 13:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pembatasan sosial tak akan lagi mempan jika melihat kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak.
"Yang pasti, dengan perkembangan sekarang, tidak mungkin lagi hanya meneruskan program yang sudah ada, sekarang harus ada peningkatan pembatasan sosial secara nyata dan jelas," kata dia melalui pesan tertulis yang diterima, Jumat (18/6/2021).
Ia mengatakan, pemerintah harus melakukan penanganan Covid-19 yang maksimal, efektif, serta efisien.
Seperti yang disampaikan Kementerian Kesehatan bahwa puncak kasus Covid-19 di Tanah Air diprediksikan terjadi akhir Juni ini.
"Sulit dibayangkan bagaimana suasana pada akhir bulan ini kalau kasus terus naik. Karena itu, kenaikan kasus perlu dikendalikan dan diturunkan. Apalagi, kemarin ada tambahan 12.624 kasus baru COVID-19," ujarnya.
Baca Juga: Vaksin Dinilai Ampuh, 90% Nakes di Kudus Pulih dari Covid-19
Kemudian langkah kedua setelah melakukan pembatasan sosial adalah meningkatkan secara maksimal pelaksanaan tes dan telusur atau test and tracing.
"Kedua hal ini angka indikator targetnya jelas, hanya tinggal dipastikan pelaksanaannya di semua kabupaten/kota secara merata dengan komitmen yang jelas," kata guru besar FKUI ini
Ketiga, melihat kasus sudah tinggi maka perlu kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit juga sama pentingnya di pelayanan kesehatan primer.
"Bukan hanya ruang isolasi dan ICU, alat dan obat, sarana dan prasarana lain yang disiapkan, tetapi yang paling penting adalah SDM petugas kesehatan yang harus terjamin bekerja secara aman. Tidaklah tepat kalau hanya menambah ruang rawat tanpa diiringi penambahan petugas kesehatan," ungkap Prof.Tjandra.
Langkah kelima, pemberian vaksinasi ke publik secara maksimal.
Walau vaksinasi tidak akan secara cepat menurunkan angka kasus yang sedang tinggi di suatu tempat
Tetapi jelas vaksinasi berperan penting dalam pengendalian pandemi.
Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19 Terpapar Usai Kunjungi Kudus dan Bangkalan Dalam 2 Minggu Terakhir
Harus diingat dalam menentukan berapa jumlah orang yang harus divaksin agar tercapai kekebalan komunal (Herds Immunity) maka tergantung dari angka reproduksi penyakit dan efektifitas vaksin.
Jika angka reproduksi meningkat, dan efektifitas vaksin menurun misalnya karena varian baru, maka jumlah orang yang harus divaksin perlu lebih banyak lagi untuk dapat memperoleh kekebalan komunal.
"Jadi dalam situasi sekarang maka angka sasaran vaksinasi mungkin perlu dihitung ulang," ujarnya.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV