> >

LBH Tuntut Penjelasan Ashanty, Anak Angkatnya Tak Disekolahkan Malah Dieksploitasi Demi Konten

Selebriti | 6 Februari 2021, 21:04 WIB
Ashanty dan Putra, anak tukang cilok (Sumber: Youtube)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ashanty mendadak jadi perbincangan. kali ini Ashanty diterpa gosip melakukan kebohongan dan diminta untuk minta maaf, saat ia tidak menepati janjinya hingga kini untuk membiayai sekolah Muhammad Putra, anak tukang cilok yang Ashanty angkat jadi anak.

Putra adalah anak yang sempat viral lantaran berjualan cilok untuk menghidupi keluarganya.

Merasa iba, Ashanty dan Anang Hermansyah kemudian mengangkat Putra sebagai putranya. Hal ini terekam dalam kanal Youtubenya  

Ashanty dan Anang Hermansyah disebutkan pernah berjanji membiayai sekolah Putra di pesantren.

Namun saat ini nasib Putra dikabarkan justru semakin tidak jelas. 

Abdul Hamim Jauzie, pendiri LBH Keadilan saat ini mengungkapkan pihaknya tengah membantu Putra mempertanyakan haknya kembali kepada Ashanty.

"Kami duga Ashanty tidak sungguh-sungguh memasukkan Putra ke pesantren," kata Abdul Hamim Jauzie mengutip Wartakotalive, Jumat (5/2/2021).

Menurut Abdul Hamim Jauzie, Ashanty diduga hanya menjadikan Putra sebatas untuk kepentingan selebritas semata. 

"Secara sederhana, kami menduga Putra ini dieksploitasi (Ashanty) hanya jadi konten YouTube, diambil keuntungan semata," kata Abdul Hamim Jauzie.

Ia kecewa bahwa biaya yang sudah dibayarkan saat Putra masuk pesantren justru 'dialihkan' ke anak lain.

Abdul Hamim Jauzie mendapatkan informasi tersebut ketika ditanyakan ke manajemen Ashanty dan Anang Hermansyah.

Artinya, jelas Abdul Hamim Jauzie, jika Putra mau melanjutkan sekolah di pesantren, harus membayar uang pangkal layaknya santri baru.

"Disini ada dugaan kebohongan. Ashanty harus menjelaskannya ke publik dan minta maaf," katanya.

Sebelumnya, Ashanty sempat memasukkan Putra ke Pesantren Al Basyir, Bogor, Jawa Barat.

Namun, Abdul Hamim Jauzie, Teman Putra dan LBH Keadilan menerima informasi bahwa saat ini Ashanty tidak lagi membiayai sekolah Putra.

"Bagi kami, sekolah yang tidak lagi dibiayai (Ashanty) bukan persoalan, karena kami siap membayar,"

Ashanty juga berjanji memberikan uang bulanan untuk anak angkatnya itu.

Uang tersebut, jelas Abdul Hamim Jauzie, sudah dibayarkan ke pesantren, tapi kemudian diperuntukkan untuk anak yang lain dan bukan untuk Putra.

"Ashanty diduga melakukan kebohongan publik," katanya.

Penulis : Ade-Indra-Kusuma

Sumber : Kompas TV


TERBARU