> >

Tips Hemat Traveling, 3 Barang Ini Jangan Dibeli di Bandara

Lifestyle | 11 Desember 2020, 11:08 WIB
Ilustrasi bandara, traveler (Sumber: Ist)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bukan rahasia lagi kalau barang-barang yang dijual di bandara memiliki harga yang relatif lebih tinggi. Jika Anda traveler, tentu ada alasan logis untuk berpikir ulang beli barang di bandara, selain pajak, bandara merupakan lokasi yang strategis sebagai sektor perdagangan.

Kepada Reader's Digest, Coleman Collins, seorang traveler sekaligus penulis buku membagikan salah satu tips hemat saat sedang melancong ke daerah lain.

Bagi Coleman Collins, utamanya adalah menghindari pemborosan pengeluaran terutama saat sedang berada di bandara.

Simak deretan beragam hal yang tak usah kamu beli di bandara menurut Coleman Collins dan beberapa traveller expert lainnya, merangkum dari laman Reader's Digest berikut ini. 

1. Makanan

Coleman Collins menyarankan agar tidak membeli makanan di bandara, apapun jenisnya. Selain harganya yang terlalu mahal, dari segi rasa pun tidak direkomendasikan.

Menurutnya, orang-orang yang makan di bandara sesungguhnya tidak benar-benar lapar.

Mereka melakukannya hanya untuk menghabiskan waktu daripada merasa bosan menunggu giliran boarding.

2. Pernak-pernik

Selain restoran, kamu juga akan menemukan toko penjual souvenir alias pernak-pernik khas daerah yang dikunjungi. Peter Yang, seorang traveller musiman, mengatakan bahwa membeli souvenir di bandara, apalagi bandara transit, adalah kesalahan besar. 

Selain harganya yang mahal, souvenir yang dijual di bandara biasanya tidak bervariasi.

Peter Yang menyarankan agar kamu membeli souvenir di lokasi tujuan agar bisa mendapatkan banyak pilihan.

3. Bantal leher

Demi kenyamanan, biasanya traveller membawa serta bantal leher untuk dipakai dalam perjalanan.

Bantal berbentuk huruf C ini berfungsi sebagai penyangga leher agar tidak tertekuk.Arik Kislin, pemilik dari perusahaan jet pribadi Alerion Aviation membeberkan fakta yang mungkin tidak kamu sadari sebelumnya.

"(Bantal) yang mereka jual di bandara harganya sangat mahal dan sudah disentuh beribu-ribu tangan traveller yang ingin mencobanya," kata Arik Kislin.

Penulis : Ade-Indra-Kusuma

Sumber : Kompas TV


TERBARU