Selain Bisa Merusak Usus, Ini 8 Bahaya Menahan Kentut
Lifestyle | 23 November 2020, 14:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut para ahli kesehatan, kamu tidak boleh menahan kentut karena dapat menyebabkan masalah kesehatan dan mengganggu fungsi pencernaan.
Mengutip laman Times of India, berikut ini akan dijelaskan beberapa alasan mengejutkan yang menunjukkan mengapa kamu tidak boleh menahan kentut:
1. Menganggu kesehatan usus besar
Mengeluarkan gas adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan produk sampingan dari sistem gastrointestinal, itu berbahaya bagi tubuh.
2. Mengakibatkan nyeri
Menahan kentut dalam durasi yang lebih lama dapat memberikan tekanan yang sangat besar pada sistem usus bagian bawah. Hal itu mengakibatkan nyeri dan ketidaknyamanan di perut.
3. Menyebabkan kembung
Bukankah kembung membuatmu merasa tidak nyaman? Kentut adalah cara tubuh menunjukkan adanya gas dalam tubuh yang perlu dilepaskan. Ini sering dialami segera setelah makan, terutama yang berat. Jika gas tidak dikeluarkan, maka dapat menyebabkan sakit perut dan ketidaknyamanan.
4. Gas diserap kembali oleh tubuh
Menahan kentut secara paksa dapat meningkatkan kemungkinan gas-gas buangan diserap kembali oleh tubuh. Jika gas ini diserap kembali, bisa menimbulkan risiko penyakit gastrointestinal.
5. Kentut selanjutnya lebih bau
Menahan kentut dapat memperburuk situasi. Gas di dalam perut mulai membusuk, yang nantinya akan menghasilkan kentut yang lebih bau.
6. Menimbulkan suara perut seperti “keroncongan”
Perut akan keroncongan atau mengeluarkan suara-suara aneh saat merasa lapar atau dehidrasi. Ketika menahan kentut pun demikian. Ini mungkin membuatmu berada dalam situasi yang lebih memalukan, loh.
7. Merusak dinding usus
Mereka yang memiliki sfingter atau dinding usus yang lemah, keadaan penumpukan gas yang kuat dapat merusaknya. Jadi menahan kentut pasti bisa lebih berisiko.
8. Kembung kronis
Jika mengalami perut kembung kronis, itu indikasi bahwa perut sedang berusaha memberi peringatan. Ini biasanya berkaitan dengan makanan yang tidak bisa dicerna oleh perut.
Penulis : Ade-Indra-Kusuma
Sumber : Kompas TV