Fiersa Besari Ungkap Kronologi Dirinya Kena Blacklist Taman Nasional Gunung Rinjani
Selebriti | 7 November 2020, 18:01 WIBKOMPAS.TV - Penyanyi Fiersa Besari masuk dalam daftar hitam atau blacklist Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Lombok, Nusa Tenggara Barat, karena telah melanggar peraturan dengan melakukan double booking pendakian dan mendaki lebih dari 2 hari 1 malam.
Melalui laman Instagram TV, Fiersa Besari mengakui bahwa ia masuk dalam daftar blacklist atas kesalahannya sendiri melanggar aturan yang telah ditetapkan untuk pendakian selama era new normal.
Fiersa Besari juga mengungkapkan kronologi sampai dirinya dan tim mendapat blacklist pada pendakian Rinjani.
"Ya benar, saya dan tim Atap Negeri, Arsal Bahtiar, kami di-blacklist dari Gunung Rinjani atas kesalahan kami sendiri, kesalahan saya," ujar Fiersa dalam akun Instagramnya pada Jumat (6/11/2020).
Fiersa saat itu berencana melakukan pendakian serta mengambil konten untuk kanal YouTubenya, Atap Negeri.
Ia membawa tim dan salah seorang timnya yang bernama Arsal Bahtiar mendadak terbentur pekerjaan lain di Labuan Bajo, NTT. Alhasil, Fiersa melakukan double booking. Fiersa melakukan double booking pada tanggal 11-12 Oktober dan 13-14 Oktober.
"Karena waktu itu Arsal Bahtiar mendadak ada kerjaan di Labuan Bajo, dan waktu itu saya takutkan dia enggak bisa pulang sesuai tanggal yang kami tentukan untuk berangkat ke Rinjani," ujar Fiersa.
Selama pandemi corona, pengunjung memang hanya diperbolehkan mendaki 2 hari satu malam dan kuota pendakian pun dibatasi yakni di bawah 100 orang.
Baca Juga: Kena Blacklist Taman Nasional Gunung Rinjani, Fiersa Besari Minta Maaf
"Akhirnya saya melakukan double booking dan menyerahkan booking-an tersebut kepada keluarga porter yang ada di Sembalun atau kawan-kawan porter," sambungnya.
Ternyata Fiersa Besari berangkat menuju pendakian seperti tanggal kesepakatan awal yakni 11-12 Oktober.
"Nah setelah itu ternyata Arsal Bahtiar bisa berangkat ke Lombok seperti waktu yang sudah ditentukan di awal yakni tanggal 11 dan 12. Akhirnya kami mulai berangkat ke Lombok 10 Oktober," ucap Fiersa.
Namun saat pendakian, Fiersa dan tim terkendala cuaca angin kencang yang membuatnya harus memilih antara terus melanjutkan perjalanan, turun atau tetap tinggal.
"Ketika mendaki, kami terjebak angin kencang, akhirnya saya cuma punya 3 pilihan memaksakan lanjut untuk muncak, turun atau stay. Kalau kami memaksakan lanjut, saya enggak siap dengan resiko karena angin sangat kencang, dan saya takut terjadi apa-apa sama tim. Kalau turun hal tersebut berat dilakukan, karena kami datang ke sana bukan mendaki tapi juga untuk membuat video dokumenter untuk YouTube saya yang kontennya Atap Negeri," tutur Fiersa.
Fiersa akhirnya memilih tetap tinggal dan menunggu cuaca membaik untuk kembali melakukan pendakian. Ia menegaskan tak ada niatan untuk berlama-lama untuk tetap tinggal di atas.
"Dan akhirnya kami memutuskan untuk stay sampai sudah cukup aman untuk ke atas dan sekali lagi itu kesalahan dan kebodohan saya. Saya yang memimpin proyek ini, saya mengambil keputusan dan mengakibatkan kami di-blacklist," ujar Fiersa.
Karena ia sudah mendaki lebih dari 2 hari 1 malam, Fiersa pun mengakui kesalahannya dan di-blacklist dari TNGR.
Terkait dengan kesalahan itu, Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady juga membenarkan bahwa Fiersa Besari masuk dalam daftar blacklist TNGR karena melakukan pendakian lebih dari 2 hari 1 malam. Fiersa Besari pun terkena blacklist mendaki TN Gunung Rinjani selama 2 tahun.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV