BTS Singgung Isu Sensitif yang Membuat Rakyat China Marah
Musik | 14 Oktober 2020, 02:25 WIBSEOUL, KOMPAS.TV – Grup boyband asal Korea Selatan, BTS, selalu menjadi sorotan publik dunia. Baru-baru ini mereka mengeluarkan pernyataan yang membuat marah warga Tiongkok.
Dalam pidato yang direkam saat menerima penghargaan dari masyarakat Korea karena mempromosikan hubungan Korea dan Amerika Serikat (AS), RM yang merupakan pemimpin BTS berterima kasih pada veteran perang Korea atas pengorbanan mereka.
"Kami akan selalu mengingat sejarah rasa sakit yang dialami oleh kedua negara (AS dan Korea Selatan), juga pengorbanan yang tak terhingga dari para laki-laki dan perempuan,”kata RM dalam pidato tanpa menyebutkan China.
Baca Juga: Suga BTS Alami Cedera Saat Konser Map of The Soul One
“Setelah 70 tahun, dunia yang kita tinggali jauh lebih dekat dari sebelumnya. Batasan dalam banyak aspek semakin kabur, ”kata RM seperti dilansir dari the Associated Press. “Sebagai anggota komunitas global, kita harus membangun pemahaman yang lebih dalam dan solidaritas untuk menjadi lebih bahagia bersama.”
Pengguna internet dan media pemerintah China menganggap komentar RM sebagai tamparan bagi negara mereka. Dalam sejarah, tentara China tercatat ikut bertempur bersama pasukan Korea Utara selama upaya mereka yang gagal untuk mencaplok Korea Selatan dalam perang 1950-1953.
Mereka menuduh RM mengabaikan peran yang dimainkan oleh China dalam perang. Dalam serangan kepada Korea Selatan kala itu, Partai Komunis China menyalahkan propaganda AS dan bukan pada pemimpin Korea Utara Kim Il Sung atas terjadinya perang Korea.
Baca Juga: Tanpa Penonton, Konser Online BTS Sukses Suguhkan 24 Lagu dalam 2 Jam
“Sebelumnya, saya pikir beberapa lagu BTS cukup bagus. Sekarang, mereka seperti berlumuran kotoran, ”kata seorang komentator di layanan microblog Sina Weibo. “Menghina China sama sekali tidak diperbolehkan,” ujarnya
Sebuah akun berjudul "BTS Menghina China" telah dilihat lebih dari 4,5 juta kali di Sina Weibo.
“Banyak netizen Tiongkok menunjukkan bahwa pidato tersebut ditujukan kepada netizen AS, tetapi negara memainkan peran sebagai agresor dalam perang,” kata sebuah artikel di surat kabar Global Times, yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok.
Baca Juga: Wah! Saham Agensi BTS Bakal Dijual Go Public, Ini Penjelasannya
Kemarahan warga China menunjukkan kerasnya kebijakan luar negeri Beijing dan betapa masalah semenanjung Korea merupakan isu yang sensitif bagi negara tirai bambu.
Pada tahun 1950-1953, terjadi perang Korea antara Korea Utara dan Korea Selatan. Pada Saat itu, Korea Utara yang didukung oleh China dan Uni Soviet berperang dengan Korea Selatan yang didukung oleh AS.
Ditanya tentang kontroversi tersebut, juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, berkata, "Apa yang ingin saya katakan adalah bahwa kita harus mengambil sejarah sebagai cermin untuk menghadapi masa depan, menghargai perdamaian dan mempromosikan persahabatan."
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV