> >

Survei Kemenhub-Litbang Kompas: Setengah Penduduk RI Mudik saat Lebaran 2025, Terbanyak ke Jateng

Ekonomi dan bisnis | 14 Maret 2025, 21:18 WIB
Survei KemenhubLitbang Kompas Setengah Penduduk RI Mudik saat Lebaran 2025 Terbanyak ke Jateng
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia. (Sumber: Kemenhub)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2025.

Bekerja sama dengan Litbang Kompas, hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan, hasil survei ini telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan sudah diinformasikan kepada stakeholder terkait, mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Kepolisian RI, BUMN, hingga pihak swasta.

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers, usai melakukan Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025, di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (14/3).

Baca Juga: QRIS TAP Resmi Diluncurkan, Bayar tanpa Pindai di MRT, Transjakarta, DAMRI, hingga Parkir di RS

“Menyikapi munculnya angka tersebut, kami telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari menteri-menteri, kepala daerah, pimpinan BUMN, hingga pihak swasta" Ujar Dudy.

"Langkah ini kami lakukan jauh-jauh hari guna memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman, dan lancar,” kata Dudy dikutip dari laman resmi Kemenhub.

Ia menambahkan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri.

“Beberapa di antaranya meliputi penerapan kebijakan Work from Anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan lalu lintas, khususnya pada daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami kemacetan,” ujarnya. 

Baca Juga: PLN Buka Pendaftaran Mudik Gratis 2025, Ini Mekanisme dan Ketentuannya

Hasil survei menunjukkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA).

Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.

Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen), disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen).

Baca Juga: ASDP Beri Diskon 36 Persen untuk Tarif Penyeberangan Ekspres Mulai 26 Maret 2025

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU