> >

Penyakit Mulut dan Kuku Merebak, Kementan Jamin Pasokan Daging Sapi untuk Puasa-Lebaran Cukup

Ekonomi dan bisnis | 12 Januari 2025, 14:35 WIB
Penyakit Mulut dan Kuku Merebak Kementan Jamin Pasokan Daging Sapi untuk PuasaLebaran Cukup
Ilustrasi. Di tengah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak saat ini, Kementerian Pertanian menjamin pasokan daging sapi dan kerbau mencukupi untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025. (Sumber: ANTARA/Fath Putra Mulya)

Kementan mencatat, peningkatan kasus PMK terjadi pada minggu ketiga dan keempat Desember 2024 dipicu oleh cuaca ekstrem. Prediksinya puncak kasus PMK akan berlangsung hingga Maret 2025.

Sudaryono pun mendorong para peternak untuk melakukan vaksinasi secara berkala agar Indonesia dapat terbebas dari penyakit menular ini.

"Salah satu hal yang perlu kita waspadai adalah bagaimana mengantisipasi wabah PMK. Oleh karena itu, vaksinasi harus dilakukan, baik yang difasilitasi pemerintah maupun secara mandiri," tuturnya. 

Baca Juga: Cegah PMK, DKPP Kabupaten Pekalongan Semprot Sapi dan Kerbau dengan Disinfektan

Salah satu daerah yang mendapat perhatian serius adalah Jawa Timur, karena memiliki populasi sapi terbesar di Indonesia dan menjadi sektor vital bagi ketahanan pangan nasional.

Ia juga menekankan, vaksinasi tidak cukup dilakukan hanya sekali, melainkan harus dilakukan secara berkala agar efeknya maksimal.

Wamentan juga mengingatkan pentingnya peran serta pemerintah daerah (Pemda) Provinsi, Kabupaten, dan Kota dalam menjaga kesiapsiagaan terhadap potensi penyebaran PMK.

"Satu sapi yang terinfeksi PMK bisa menular kemana-mana. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama menjaga seluruh populasi sapi di Jawa Timur," imbuhnya.

Baca Juga: Zulhas Ungkap Prabowo Akan Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis jadi Rp140 Triliun

Ia mengungkap, pemerintah menargetkan peningkatan produksi dan populasi sapi dalam lima tahun mendatang, yang diperkirakan akan mencapai 5 juta ekor.

Untuk tahun 2025 ini, pemerintah menargetkan tambahan 200.000 ekor sapi dengan memperkuat para peternak besar, kecil, dan koperasi untuk mendukung program ini.

“Untuk vaksin kami sediakan, Kalau tidak bisa dapat bantuan vaksin gratis bisa membeli secara mandiri dengan harganya yang nggak mahal harganya berkisar antara Rp17.000 hingga Rp25.000 per dosis. Ini adalah investasi kecil untuk melindungi aset besar, yaitu ternak,” tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU