> >

Pemerintah Naikkan Harga Gabah Jagung di Tingkat Petani Jadi Rp6.500/Kg

Ekonomi dan bisnis | 30 Desember 2024, 22:24 WIB
 
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas Kebijakan Bidang Pangan di Istana Jakarta, Senin (30/12/2024). (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memutuskan menaikkan harga gabah di tingkat petani dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kg. Harga jagung di tingkat petani juga dinaikkan. 

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan, kebijakan ini diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih bagi petani. Hal itu ia sampaikan usai mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka bersama Presiden Prabowo Subianto, Senin (30/12/2024). 

“Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden, kabar gembira untuk para petani, harga gabah sudah disepakati naik ya, dari Rp6.000 menjadi Rp6.500. Iya kan Pak, tadi Pak Mentan. Satu, ya harga HPP beras. Dua, jagung disepakati harganya naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500,” ungkap Zulhas dalam konferensi pers. 

Baca Juga: Menko Pangan Sebut Indonesia Tak Lagi Impor Beras, Gula, Jagung dan Garam di Tahun 2025

Ia mengatakan, pemerintah juga berkomitmen untuk menyerap seluruh hasil produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan.

“Hari ini kita mengambil keputusan bersejarah, berapa pun produksi gabah dan jagung petani ya akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet. 

Zulhas menegaskan bahwa seluruh produk pangan dalam negeri tidak akan dikenakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN).

“Seluruh produk pangan tidak ada kenaikan apa pun yang dalam negeri. Jelas ya, mau beras ketan, mau beras merah, mau apa, tidak ada kenaikan PPN apa pun, khusus semua pangan di dalam negeri," tuturnya. 

Baca Juga: Momen Presiden Prabowo Blak-blakan Budaya Mark Up: Harga Rp100 Juta Jangan Kau Tulis Rp150 Juta

Mantan menteri perdagangan di era Presiden Joko Widodo itu juga mengajak semua pihak untuk optimistis dan bekerja keras dalam mewujudkan swasembada pangan.

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU