Apa yang Harus Dilakukan jika Menerima Uang Palsu? Segera Terapkah Langkah Berikut Ini!
Keuangan | 17 Desember 2024, 11:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peredaran uang palsu merupakan persoalan yang meresahkan karena dapat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, Anda harus senantiasa waspada dan melakukan langkah yang tepat ketika menerima uang palsu saat melakukan transaksi.
Apa yang Harus Dilakukan jika Menemukan Uang Palsu?
Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan ketika menemukan uang yang diragukan keasliannya, seperti dilansir dari situs Bank Indonesia.
Adapun langkahnya dapat dibedakan menjadi saat bertransaksi dan setelah transaksi.
Baca Juga: Hasil Penggerebekan Rumah Produksi Uang Palsu di Bandung Barat
Saat Bertransaksi
1. Tolak dan jelaskan secara sopan Anda meragukan keaslian uang tersebut.
2. Minta kepada pihak pemberi untuk memberikan uang lainnya sebagai pengganti uang tersebut (selain itu, lakukan pengecekan ulang dengan 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang).
3. Sarankan pihak pemberi untuk melakukan pengecekan uang ke bank, kepolisian, atau meminta klarifikasi langsung ke kantor Bank Indonesia terdekat.
4. Gunakan praduga tak bersalah karena pihak pemberi mungkin adalah korban yang tidak menyadari bahwa uang tersebut adalah uang yang diragukan keasliannya.
Baca Juga: Pengedar Uang Palsu Modus Bayar Makanan Di Warung Ditangkap Polisi
Setelah Bertransaksi
1. Menjaga fisik dan tidak mengedarkan kembali uang yang diragukan keasliannya.
2. Melaporkan temuan tersebut disertai fisik uang yang diragukan keasliannya kepada bank, kepolisian, atau meminta klarifikasi langsung ke kantor Bank Indonesia terdekat.
Laporan masyarakat atas uang yang diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia dapat disampaikan secara langsung atau melalui bank.
Setelahnya, Bank Indonesia akan meneliti lebih lanjut tentang keaslian uang.
Uang yang dinyatakan tidak asli akan memperoleh penggantian. Sedangkan, uang yang dinyatakan asli akan memperoleh penggantian sesuai ketentuan berlaku.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV, Bank Indonesia