> >

Pengusaha Logistik Protes Tarif Tol Cibitung-Cilincing Kemahalan, Minta Ditinjau Ulang

Ekonomi dan bisnis | 12 Desember 2024, 07:57 WIB
Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta meminta agar adanya peninjauan ulang pemberlakuan tarif Tol Cibitung-Cilincing yang dinilai terlalu mahal. (Sumber: ANTARA)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jakarta menyatakan tarif Tol Cibitung-Cilincing terlalu mahal dan meminta adanya peninjauan ulang tarif tersebut. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah ALFI Jakarta Adil Karim mengatakan, tingginya tarif Tol Cimanggis-Cibitung membuat pengusaha logistik mencari tol lain.

"Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur Tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing," kata Adil dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (11/12/2024). 

Baca Juga: Bea Cukai Umumkan Harga Jual Eceren Rokok Konvensional dan Elektrik Naik pada 2025

Ia menuturkan, dengan adanya jalan Tol Cibitung-Cilincing, truk logistik harusnya beralih dari jalan Tol Cikampek ke tol tersebut. Namun karena tarifnya tinggi, pengusaha tetap memilih Tol Cikampek.

Adil pun meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol, yaitu mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya.

"Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi. Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 kilometer itu mencapai Rp102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 kilometer hanya Rp25.000. Ini sangat timpang," terangnya seperti dikutip dari Antara. 

"Padahal, saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini," tambahnya. 

Baca Juga: Hutama Karya Siapkan 4 Tol Fungsional di Jalan Trans Sumatera selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Ia menegaskan, fungsi jalan Tol Cibitung-Cilincing yang seharusnya bisa mengurangi waktu tempuh dan biaya distribusi barang belum tercapai. Sehingga peninjauan ulang tarif jadi sangat penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.

Sebelumnya, protes juga sudah dilayangkan oleh kepengurusan ALFI pusat. Menanggapi protes tersebut, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo, membuka diri untuk berdialog dengan dunia usaha, khususnya pelaku industri logistik, mengenai tarif Tol Cibitung-Cilincing.

"Kami akan berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), untuk memastikan kebijakan tarif yang diterapkan mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor logistik nasional," kata Direktur Utama PT SPSL Joko Noerhudha dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/12). 

Baca Juga: 28 Gerbang Tol Jakarta Terapkan Ganjil Genap 9-13 Desember: Berlaku Pagi dan Sore, Ini Lokasinya

Ia mengatakan, SPSL akan berkoordinasi dengan BPJT sebagai regulator, agar tarif yang diterapkan tidak hanya mempertimbangkan nilai investasi dan biaya pemeliharaan. Tetapi juga kemampuan membayar (ability to pay) serta kesediaan membayar (willingness to pay) pengguna jalan.

Dia menjelaskan bahwa penetapan tarif tol sepenuhnya merupakan kewenangan BPJT berdasarkan kajian komprehensif. Kajian tersebut mencakup berbagai faktor, termasuk biaya pembangunan, pemeliharaan, dan dampak terhadap sektor terkait.

Meskipun demikian, Joko menegaskan bahwa SPSL membuka ruang dialog untuk mendengarkan masukan dari pelaku usaha guna mencari solusi terbaik.

Tarif lengkap terbaru Tol Cibitung-Cilincing bisa dilihat di tautan ini.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU