> >

Prabowo Lanjutkan Bantuan Beras 10 Kg di 2025, Jumlah Penerimanya Turun jadi 16 Juta KPM

Ekonomi dan bisnis | 7 Desember 2024, 07:08 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengungkap Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui program bantuan pangan beras 10 kg dilanjutkan pada 2025. (Sumber: ANTARA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui dilanjutkannya program bantuan pangan beras 10 kg pada 2025. Namun, jumlah penerima manfaatnya turun 6 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dari 22 juta menjadi 16 juta KPM.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri penyerahan bantuan beras 10 kg kepada masyarakat penerima manfaat di Kelurahan Kebon Kosong, Kebayoran, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

"Saya mau sampaikan jadi berita baiknya, dalam rapat terbatas dengan Pak Presiden (Prabowo Subianto), beliau sudah menyetujui bulan Januari dan Februari (2025) ada lagi (bantuan beras 10 kg)," kata Arief seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: KJP Plus dan KJMU Tahap 2 November-Desember 2024 Cair Bertahap Mulai Hari Ini

Ia menjelaskan ada beberapa pertimbangan yang membuat penerima bantuan beras 10 kg turun. Pertama, karena jumlah penduduk miskin yang turun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). 

BPS mencatat, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang. Jumlah itu menurun 0,68 juta orang dibanding Maret 2023 dan turun  1,14 juta orang dibanding  September 2022.

Kedua, penyaluran bantuan beras 10 kg pada tahun depan akan menggunakan basis data desil 1 dan 2 plus lansia tunggal dan perempuan KK (Kepala Keluarga) miskin. Jumlah data tersebut dalam P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) sebanyak 14 juta. 

Ia menegaskan, masyarakat di kelompok desil 1 dan desil 2 adalah golongan yang paling membutuhkan. Sehingga bantuan lebih tepat sasaran.

Baca Juga: Cek Jadwal Pendaftaran Mudik Gratis Nataru 2024/2025 dari Kemenhub

Sebagai informasi, Desil 1 merupakan rumah tangga yang masuk dalam kelompok 1-10 persen dan merupakan tingkat paling rendah kesejahteraannya secara nasional. Sedangkan Desil 2 merupakan rumah tangga yang masuk dalam kelompok 11-20 persen terendah tingkat kesejahteraannya secara nasional.

"Iya (ada penyesuaian), jadi karena kita nanti akan refocusing di desil 1 dan desil 2. Jadi, (akan disalurkan kepada) yang paling memerlukan," ujarnya.

Ketiga, ada program lainnya yang menyasar secara luas ke masyarakat di 2025 mendatang, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca Juga: Cak Imin Ungkap Bansos bagi Rakyat Membutuhkan Imbas PPN 12% Belum Dibahas | SERIAL PPN 12%

Arief pun mengapresiasi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang telah mengalokasikan anggaran bantuan pangan beras 10 kg di APBN 2025.  

"Kita terima kasih kepada Bu Menteri Keuangan. Kenapa? Karena di tengah tight-nya pengaturan fisikal hari ini, masih ada bantuan pangan buat masyarakat yang memerlukan," ucapnya.

Dia berharap bantuan pangan beras dapat meringankan beban masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok. Saat ini, penyaluran bantuan beras tahap tiga yakni Desember 2024 masih berlangsung di beberapa wilayah dan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU