> >

Kemendag Harap Kinerja Ekspor RI ke AS Tetap Meningkat di Bawah Proteksionisme Trump

Ekonomi dan bisnis | 19 November 2024, 18:00 WIB
Pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republikan, Donald Trump tersenyum dalam acara nonton bareng hasil penghitungan suara pemilu di West Palm Beach, negara bagian Florida, AS, Rabu (6/11/2024) dini hari waktu setempat. (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)

Hal serupa sebelumnya juga pernah diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia khawatir soal kemungkinan  tarif impor tinggi yang diterapkan oleh Donald Trump nanti. Menurutnya, negara-negara yang menjadi sasaran tarif impor tinggi adalah negara yang neraca dagangnya surplus dengan AS.

"Tidak hanya China, negara-negara ASEAN seperti Vietnam dan lainnya mungkin juga akan dijadikan fokus terhadap pengenaan tarif impor ini," kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (13/11/2024). 

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Ritel Ungkap Konsumen Tak Lagi Pentingkan Merek, yang Penting Murah

Saat menjabat di periode 2016-2020, Trump dikenal dengan kebijakan proteksionisme yang melindungi industri domestik AS dari persaingan luar negeri. Akibatnya, impor dari negara-negara yang memiliki surplus dagang dikenakan tarif tinggi.

"Sama seperti waktu Presiden Trump bagian pertama dulu, kebijakan mungkin akan berdampak pada seluruh mitra dagang yang memiliki surplus," ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara

 

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.tv, Antara


TERBARU