BUMN Karya Akan Merger Jadi 3 Perusahaan, Erick Thohir Tegaskan Takkan Ganggu Proyek Pemerintah
Ekonomi dan bisnis | 16 November 2024, 13:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan melakukan restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi dan infrastruktur atau BUMN karya. Yaitu dari tujuh BUMN akan dimerger menjadi tiga BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, langkah itu tidak akan mengganggu penugasan dan program pemerintah.
Erick juga menjamin merger tidak akan menimbulkan masalah pada proyek-proyek yang sudah berjalan. Hal itu ia sampaikan usai bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo untuk membicarakan merger BUMN karya, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
"Ini hanya bagian restrukturisasi, tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan," kata Erick dikutip dari laman resmi Kementerian BUMN, Sabtu (16/11/2024).
Ia mengatakan, restrukturisasi itu justru akan membuat BUMN karya menjadi lebih sehat dan berkinerja baik.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Bank Mandiri November 2024, Begini Cara Daftarnya
"InsyaAllah, kita akan jalankan. Terlebih lagi, sebelumnya kita telah melakukan restrukturisasi. Kami bekerja keras untuk memastikan bahwa BUMN karya ini berada dalam kondisi sehat dan menjalankan efisiensi dengan baik," ucapnya.
Ketujuh perusahaan karya yang akan dilebur menjadi tiga BUMN adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).
Erick yang juga menjabat Ketua Umum PSSI itu menyampaikan, konsolidasi ini akan mempercepat dan mendorong efektivitas dalam pelaksanaan program strategis nasional. Seperti swasembada pangan, energi hingga hilirisasi.
Tak hanya melakukan perbaikan dari aspek bisnis, Erick juga meneruskan program bersih-bersih di BUMN karya sebagai wujud komitmen menciptakan tata kelola perusahaan yang baik. Erick mengaku tidak segan-segan menghukum oknum yang melakukan pelanggaran hukum.
Baca Juga: PPN Bakal Naik Jadi 12 Persen, Gaikindo Harap Sektor Otomotif Tak Terlalu Terdampak
"Siapa pun yang melakukan pelanggaran, kemarin kita bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, sudah banyak juga yang ditahan karena kasus-kasus. Jadi, direksi yang sekarang, kita yakini mereka benar-benar bekerja secara profesional, transparan, dan efisiensi, kita terus tekan," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PU Dody Hanggodo mengungkap dirinya bersama Erick meninjau ulang kawasan-kawasan produksi seperti kawasan ekonomi atau lumbung agar bisa lebih optimal ke depan.
Ia menekankan rencana restrukturisasi BUMN Karya untuk mewujudkan program Asta Cita, utamanya dukungan infrastruktur untuk swasembada pangan dan hilirisasi.
“Selama ini, backbone kami adalah BUMN Karya. Di mana Kementerian PU sebagai pengguna jasa, dan Kementerian BUMN sebagai pengelolanya. Tadi kami sudah berkoordinasi mengenai rencana restrukturisasi BUMN Karya. Untuk itu, kami akan terus mengawal dan mendorong prosesnya untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan, terkait swasembada pangan, air dan energi, serta hilirisasi komoditas tetap berjalan,” tutur Dody seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Prabowo Bertemu PM Kanada di Peru, Trudeau Akan Pimpin Misi Dagang Terbesar ke RI
Sementara itu, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti juga menegaskan agar proses restrukturisasi tidak mengganggu pekerjaan dan penugasan pada BUMN Karya.
“Kami mengikuti kebijakan restrukturisasi Kementerian BUMN, karena sudah dipikirkan dan dikaji secara matang. Saat ini, jumlah paket pekerjaan di Kementerian PU (yang sedang dilaksanakan oleh BUMN Karya) adalah sebanyak 177 paket dengan nilai total hampir Rp178 triliun, termasuk yang MYC. Kami berharap tetap bisa berjalan baik tanpa gangguan," katanya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.tv, Antara