> >

Bahlil Ungkap Pemerintah Akan Aktifkan 6.000 Sumur Idle, Bisa Hasilkan 180.000 Barel Minyak per Hari

Energi | 8 November 2024, 11:01 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Daerah 2024 di Sentul, Bogor, Kamis (7/11/2024). (Sumber: Kementerian ESDM)

BOGOR, KOMPAS.TV - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pemerintah akan mengaktifkan ribuan sumur idle atau sumur yang sudah lama tidak beroperasi. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan lifting minyak nasional. 

Menurut Bahlil, ada potensi tambahan lifting minyak hingga 180.000 barel per hari. 

"Kita akan aktifkan ini kurang lebih sekitar 6.000 sumur. Kalau 6.000 sumur rata-rata kita bisa dapat 30 barel per day saja, itu bisa dapat 180.000 barel per day dari sumur idle," kata Bahlil dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Daerah 2024 di Sentul, Bogor, Kamis (7/11/2024).

Baca Juga: Menko PMK Pratikno Sebut Indonesia Hadapi Masalah SDM Cukup Berat: Mayoritas Masih Low Quality

Di hadapan ribuan pejabat pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang hadir, Bahlil menekankan perlunya penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas sumur-sumur yang ada.

Seperti di lapangan Cepu yang dikelola ExxonMobil, yang berhasil meningkatkan produksi dari 100.000 barel per hari menjadi 161.000 barel per hari.

Bahlil juga menyoroti pentingnya konversi energi ke bahan bakar alternatif dan kendaraan listrik guna mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Baca Juga: Bahlil Lantik Djoko Siswanto Jadi Kepala SKK Migas, Gantikan Dwi Soetjipto

Ia menyampaikan, Indonesia telah mencapai penggunaan biodiesel B40 dan berencana meningkatkan ke B50 pada tahun 2026 serta B60 pada tahun 2027.

"Mau tidak mau kita melakukan konversi, harus kita dorong ke kendaraan listrik. Motor kita sekarang 120 juta motor, dengan subsidi untuk motor itu sekitar 21 triliun per tahun," ujar Bahlil dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM. 

Selain itu, kebijakan hilirisasi mineral turut menjadi perhatian Bahlil sebagai strategi utama dalam meningkatkan nilai tambah dan pendapatan negara.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bentuk Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen untuk Bantu Sri Mulyani

Ia mencontohkan, hilirisasi nikel telah berhasil meningkatkan nilai ekspor produk turunan nikel secara signifikan setelah dihentikannya ekspor bijih nikel.

"Untuk nikel, ekspor kita di tahun 2017-2018 itu hanya kurang lebih sekitar USD3,3 miliar. Begitu kita menghentikan ekspor ore nikel, kita bangun industrinya, sekarang ekspor kita sudah mencapai kurang lebih sekitar USD34 miliar, naik 10 kali lipat," ungkap Bahlil. 

Model hilirisasi serupa akan diterapkan pada komoditas lainnya seperti bauksit dan timah guna menciptakan nilai tambah bagi perekonomian.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Bentuk Dua Direktorat Baru di Kementerian Keuangan, BKF Kini Tak Ada Lagi

Di akhir pernyataannya, Bahlil menegaskan komitmennya dalam penegakan hukum terhadap praktik-praktik ilegal. 

Dengan adanya Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Ditjen Gakum) dalam struktur baru Kementerian ESDM, ia memastikan bahwa penanganan kasus illegal mining dan illegal drilling akan dilakukan dengan tegas.

"Jadi nanti semua urusan-urusan itu kita selesaikan di Kementerian ESDM, tidak lagi di tempat lain," ucapnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU