> >

Bahlil Lantik Djoko Siswanto Jadi Kepala SKK Migas, Gantikan Dwi Soetjipto

Energi | 8 November 2024, 08:43 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melantik Djoko Siswanto menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) pada Kamis (7/11/2024) malam. (Sumber: Kementerian ESDM)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melantik Djoko Siswanto menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) pada Kamis (7/11/2024) malam. 

Pelantikan l digelar di Gedung Sarula Kementerian ESDM. Djoko menggantikan Kepala SKK Migas sebelumnya, Dwi Soetjipto.

Bahlil mengatakan peningkatan lifting minyak dan gas bumi (migas) menjadi tugas utama kepala SKK Migas yang baru.

"Dalam kesempatan berbahagia ini, saya hanya meneruskan apa yang menjadi perhatian dan visi besar serta program dari Presiden Prabowo. Yang pertama itu adalah terkait dengan kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemudian hilirisasi dan makanan bergizi gratis," kata Bahlil, dikutip dari keterangan resminya. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Bentuk Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen untuk Bantu Sri Mulyani

Terkait dengan hal itu, Bahlil menyebutkan ada dua yang menjadi tanggung jawab Kementerian ESDM yakni peningkatan lifting migas dan hilirisasi di sektor mineral dan batubara.

"Saya merasa penting untuk menyampaikan tegas-tegas untuk urusan lifting ini. Lifting kita sekarang kita hanya 600.000 BOPD (Barrel of Oil Per Day) dan sebenarnya bisa kita tingkatkan, tapi karena satu dan lain hal," ujarnya. 

"Sejauh ini ada 301 pengeboran eksplorasi, 195 sumur di Pertamina dan sebagian tempat lain. Saya minta kepada Pak Djoko yang baru dilantik, saya minta untuk dituntaskan. Itu pekerjaan utama Bapak," sambung Bahlil.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Bentuk Dua Direktorat Baru di Kementerian Keuangan, BKF Kini Tak Ada Lagi

Kepala SKK Migas juga diminta memangkas perizinan dan memperkuat koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak timbul hambatan.

"Pangkas semua aturan dan koordinasi yang menghambat eksplorasi ataupun untuk meningkatkan lifting. Sampaikan kepada saya dan kita selesaikan bersama-sama," ucapnya. 

Bahlil juga menegaskan, dalam menjalankan sebuah kebijakan dalam pemerintahan, harus satu visi dan misi dengan Presiden Probowo.

"Jadi tidak ada visi-misi menteri, yang ada itu visi-misi presiden. Saya pembantu menteri, bapak juga berbagian dari para pembantu menteri. Jadi jangan kita melakukan program di luar apa yang presiden telah canangkan," tegasnya.

Baca Juga: Kenali BP Investasi Danantara, Badan Baru di Pemerintahan Presiden Prabowo-Wapres Gibran | SINAU

Ia menyampaikan, salah satu upaya untuk meningkatkan lifting adalah mengoptimalkan sumur-sumur idle yang saat ini masih belum diolah. Sumur idle merupakan sumur yang sudah tidak aktif dalam jangka waktu yang lama.

Bahlil pun meminta SKK Migas untuk segera berkoordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memiliki sumur idle

"Sumur-sumur idle segera selesaikan, dikerjasamakan, dibincangkan sama KKKS. di-clear-kan. Yang sudah selesai eksplorasi, teman-teman dari KKKS, kita sangat mengharapkan bantuan bapak ibu semua untuk bersama-sama membantu program negara. Ini yang menjadi hal yang paling penting," tuturnya. 

Baca Juga: BMKG; 37 Wilayah Diprediksi Hujan Lebat pada 8-14 November 2024, Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

Bahlil menekankan kembali pentingnya upaya terobosan dan kerja keras dalam mewujudkan peningkatan lifting.

 "Jadi saya kasih kebenaran kepada Pak Kepala yang baru, untuk melakukan penataan sistem yang menghambat, get out! Dari bangun pagi sampai tidur, urusannya lifting. Dan saya enggak mau tahu caranya apa gimana, harus kita mampu wujudkan apa yang menjadi program pemerintah ini," tandasnya.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU