> >

Bank BRI Cetak Laba Bersih Rp45,36 Triliun hingga Akhir Triwulan III 2024

Perbankan | 30 Oktober 2024, 18:45 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun pada akhir kuartal III 2024. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, capaian tersebut ditopang oleh penyaluran kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21% secara year on year (yoy). (Sumber: BRI)

JAKARTA, KOMPAS.TV- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun pada akhir kuartal III 2024. 

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, capaian tersebut ditopang oleh penyaluran kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21% secara year on year (yoy). 

Dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70% diantaranya atau sekitar Rp 1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM. 

Penyaluran kredit yang tumbuh positif tersebut juga membuat aset BRI tercatat meningkat 5,94% yoy menjadi sebesar Rp1.961,92 trilliun.

Baca Juga: Lowongan Kerja Bank BCA Terbaru untuk S1-S2 Semua Jurusan, Diangkat jadi Karyawan Tetap Usai 1 Tahun

"Dukungan BRI kepada segmen UMKM menjadi prioritas utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan," kata Sunarso dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (30/10/2024). 

Ia menyampaikan, dengan penyaluran kredit yang terus tumbuh, BRI juga mampu mengelola kualitas asetnya dengan baik.

Hal ini ditunjukkan dari rasio Non Performing Loan (NPL) BRI yang membaik, dimana NPL pada Triwulan III 2024 tercatat sebesar 2,90% atau membaik.

Hal ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 3,07%. 

Di samping NPL, perseroan juga berhasil mencatat rasio Loan at Risk (LAR) yang lebih baik, dari semula 13,80% pada akhir Triwulan III 2023 menjadi 11,66% pada akhir Triwulan III 2024.

Baca Juga: Prabowo Minta Penyelamatan Sritex Dilakukan Kurang dari 100 Hari

Sunarso mengungkap, penurunan rasio NPL dan LAR ini didukung oleh penerapan strategi pengelolaan manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis. 

BRI, kata dia, secara aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit sedini mungkin.

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU