> >

Peralihan Kekuasaan Lancar, Wakil Ketua MPR Yakin Kepercayaan Investor Asing Meningkat

Ekonomi dan bisnis | 20 Oktober 2024, 16:58 WIB
Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka usai acara pelantikan di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (Sumber: Tangkapan layar KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno optimistis, berjalannya pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan lancar, akan membuat investor semakin percaya untuk berinvestasi di Indonesia.

Pelantikan dan peralihan kekuasaan dari pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke Prabowo-Gibran berjalan mulus dan tidak menimbulkan konflik di masyarakat.

“Proses politik dan demokrasi berjalan lancar. Tidak ada perpecahan atau gesekan konflik. Indonesia membuktikan pada dunia bahwa demokrasi di negara dengan 270 juta lebih penduduk bisa dilaksanakan dengan baik,” kata Eddy di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Hal itu juga akan membuat investor asing yakin dengan stabilitas politik dan keamanan di Indonesia. Sehingga akan mempermudah masuknya aliran investasi asing, yang selama ini masih wait and see.

Baca Juga: Kala Pantun Ketua MPR Ahmad Muzani Buat Prabowo Geleng Kepala hingga Jokowi Tepuk Tangan

“Pesan pemilu damai dan transisi demokrasi yang smooth menjadi indikator penting bagi dunia usaha dan para investor yang sudah dan akan menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar politisi PAN itu seperti dikutip dari Kompas.com.

“Karena itu saya yakin, pelantikan hari ini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia," ucapnya.

Ia menuturkan, ke depan MPR akan mendorong dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran bersama para menterinya, untuk membuat kebijakan yang ramah investasi. Lantaran investasi adalah salah satu cara agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen dan tidak terjebak middle income trap.

“Kuncinya adalah menjaga kepercayaan pelaku usaha dan investor dengan membuktikan bahwa Indonesia is open for business,” sebutnya.

Baca Juga: Ahmad Muzani: Budi Gunawan dari Kalangan Ahli, tapi Bukan Berarti PDIP jadi Oposisi

Sebelumnya, dalam pidatonya usai pelantikan, Presiden Prabowo Subianto mengajak semua pihak agar tak berpuas diri dengan angka-angka statistik. Termasuk Indonesia diterima di kelompok negara-negara maju G20, serta ekonomi Indonesia yang masuk 16 besar dunia.

Prabowo meminta semua pihak tidak menutup mata terhadap sejumlah permasalahan ekonomi dan kesejahteraan yang dihadapi Indonesia.

“Tapi apakah kita sungguh-sungguh paham? Apa kita sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita? Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi?” kata Prabowo.

“Banyak rakyat kita yang tidak dapat pekerjaan yang baik. Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus. Saudara-saudara sekalian, kita harus berani melihat ini semua dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini semua,” sambungnya.

Baca Juga: Momen Pergantian Kursi Presiden RI dari Jokowi ke Prabowo Subianto saat Pelantikan di MPR

Prabowo juga menyampaikan kebijakan hubungan internasional di pemerintahannya. Yaitu bebas aktif, non-aligned atau non-blok. Ia menegaskan Indonesia tidak akan ikut pakta-pakta militer mana pun dan memilih jalan bersahabat dengan semua negara.

“Sudah berkali-kali saya canangkan, Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be the good neighbour. Kita ingin menganut filosofi kuno, 'seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak',” tegasnya.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU