> >

PKS: Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Tim Ekonomi Prabowo Tak Boleh Asal "Yes Man"

Ekonomi dan bisnis | 18 Oktober 2024, 15:00 WIB
Foto Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka bersama para calon menteri saat pembekalan di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Sumber: istimewa.)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyatakan, tim ekonomi Presiden terpilih terpilih Prabowo Subianto harus diisi oleh orang-orang yang berani mengambil kebijakan yang tidak populer. Bukan orang-orang yang hanya menjalankan kebijakan "Asal Bapak Senang". Apalagi Prabowo punya target mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Dengan komposisi kabinet mendatang yang akan lebih besar dibanding periode sebelumnya, Anis berharap komposisi tim ekonomi diisi oleh para profesional yang berpengalaman, baik sebagai akademisi maupun teknokrat, tidak mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompoknya.

“Kita berharap, profil tim ekonomi ke depan memiliki integritas yang kuat dalam menghadapi tekanan ekonomi global dan lokal.  Memiliki kredibilitas di mata dunia Internasional,” kata Anis seperti dikutip dari laman resmi DPR, Kamis (17/10/2024).

“Begitu pula dalam menghadapi kondisi perekonomian domestik, tidak hanya sebatas Yes Man terhadap Presiden, tetapi juga mampu memberikan alternatif kebijakan walaupun bersifat tidak popular,” tambahnya.

Baca Juga: KAI Commuter Tambah Perjalanan KRL Jadi Lebih dari 1.000 saat Pelantikan Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Prabowo menyatakan ia optimistis bahwa Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 7-8 persen dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun pemerintahannya. Namun menurut Anis, target itu perlu dikaji ulang.

“Ini bukan hal yang mudah, berkaca dari 10 tahun periode Kepresidenan Pak Jokowi kita melihat pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari angka 5 persen,” terangnya.

Legislator dari daerah pemilihan Jakarta Timur ini menegaskan, bahwa Prabowo dan tim ekonominya harus bekerja ekstra keras untuk bisa lepas dari jebakan pertumbuhan 5 persen. Apalagi, pada saat yang sama, kondisi ekonomi global masih lemah dan dibayangi ketidakpastian.

Hal ini dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya tensi geopolitik yang masih berlangsung, fragmentasi geo-ekonomi, dan peningkatan proteksionisme yang berpotensi menekan prospek pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ekonom Sebut Investor Asing Respons Positif jika Sri Mulyani Kembali jadi Menkeu

Diketahui, International Monetary Fund (IMF) merilis data bahwa pada Juli 2024 pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan sejalan dengan perkiraan World Economic Outlook (WEO) April 2024, yaitu 3,2 persen pada tahun 2024 dan 3,3 persen pada tahun 2025.

“Jadi sekali lagi target 8 persen yang ingin dicapai presiden terpilih Prabowo, perlu diriviu ulang sehingga target pemerintahan kedepan akan lebih realistis,” ujar politisi anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Pendekatan Komprehensif

Sementara itu, ekonom senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini menilai, target Presiden terpilih Prabowo Subianto mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai bila menggunakan pendekatan komprehensif.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.tv, Antara


TERBARU