> >

Rosan Sebut Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen adalah Investasi Berorientasi Ekspor

Ekonomi dan bisnis | 12 Oktober 2024, 23:05 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan para pengusaha tambang di Istana Kepresiden pada Rabu (9/10/2024). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan, kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen adalah peningkatan investasi yang berorientasi ekspor dan berkelanjutan.

Menurutnya, konsumsi domestik dan investasi saat ini berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi, proporsi investasi harus ditingkatkan.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Kompas100 CEO Forum yang diadakan di Ibu Kota Nusantara pada Jumat (11/10).

"Kalau kita lihat struktur pertumbuhan ekonomi, paling besar itu dari konsumsi dalam negeri kita yang kuat, kurang lebih sekarang 53-54 persen. Kedua, datang dari investasi. Investasi sekarang kurang lebih 24-25 persen. Dulu, konsumsi kita bisa 57-58 persen, dan investasi bisa mencapai 30 persen atau lebih. Sekarang hanya 24-25 persen," kata Rosan.

Baca Juga: Pengamat: Janji Prabowo-Gibran Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Mungkin Tercapai, tapi Banyak Syaratnya

Ia menekankan, peningkatan proporsi investasi harus didorong, khususnya di sektor-sektor strategis seperti energi bersih dan manufaktur kendaraan listrik. Menurutnya, pemerintah akan mengarahkan investasi ke industri berkelanjutan, sesuai dengan permintaan global.

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) itu menyampaikan, perlunya mendorong pembangunan kawasan industri yang menggunakan energi bersih. Tuntutan pasar saat ini mengarah pada industri hijau untuk menarik minat investasi internasional, terutama dari sektor-sektor yang berfokus pada dekarbonisasi.

"Kalau kita bicara menarik investasi di sektor EV manufacturing, EV car, EV battery, mereka juga menuntut sumber energi yang digunakan berasal dari energi bersih. Kenapa? Supaya sesuai dengan visi mereka," ungkapnya.

Rosan juga menyampaikan rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan kawasan industri berbasis energi bersih di Indonesia. Menurutnya, investasi di sektor tersebut sudah umum dilakukan oleh investor dari negara maju.

Baca Juga: Jokowi Tepok Jidat saat Bicara Nilai Tambah 50 Ton Emas Freeport yang Hilang Tiap Tahun

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU