> >

Utang Luar Negeri Indonesia per Juli 2024 Naik 4,1 Persen

Ekonomi dan bisnis | 19 September 2024, 22:20 WIB
Bank Indonesia mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2024 tercatat sebesar 414,3 miliar dolar AS, naik 4,1 persen dibanding Juli 2023 (year on year/yoy). (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bank Indonesia mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2024 tercatat sebesar 414,3 miliar dolar AS, naik 4,1 persen dibanding Juli 2023 (year on year/yoy). Jika dirupiahkan, nilainya sebesar Rp6.255 triliun (kurs Rp15.100). 

BI menyatakan, kenaikan ULN tersebut bersumber dari sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral.

Posisi ULN pada Juli 2024 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, untuk posisi ULN pemerintah pada Juli 2024 sebesar 194,3 miliar dolar AS, atau tumbuh sebesar 0,6 persen (yoy).

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN), seiring dengan tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia. 

Baca Juga: Pemerintah Tarik Utang Rp214,7 T per Juni 2024, Sri Mulyani: Masih on Track

Erwin menyebut, sebagai salah satu instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas guna melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi. 

"ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja," kata Erwin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/9/2024).

Penggunaan ULN pemerintah antara lain pada Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (20,9 persen dari total ULN Pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,9 persen); Jasa Pendidikan (16,8 persen); Konstruksi (13,6 persen); serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,4 persen). 

"Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98% dari total ULN pemerintah," ujarnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU