> >

Telan Investasi Rp4,8 T, PLTGU Tambak Lorok Blok 3 Resmi Beroperasi Pasok Listrik Jawa-Bali

Energi | 31 Agustus 2024, 23:31 WIB
PT PLN (Persero) meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2024). (Sumber: Hutama Karya )

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT PLN (Persero) meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3. Peresmian dilakukan melalui sub holding PLN Indonesia Power di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (30/8/2024).

Memiliki kapasitas 779 Megawatt (MW), PLTGU bertipe combined cycle single shaft ini diklaim jadi yang terbesar di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu mengapresiasi kesuksesan PLN Group dalam menghadirkan PLTGU Tambak Lorok Blok 3.

Dirinya juga memastikan bahwa pemerintah terus mendukung langkah PLN dalam upaya transisi energi di Tanah Air.

Baca Juga: PLN Pastikan Daya Listrik Aman saat Kunjungan Paus Fransiskus

”Kita memberikan terima kasih kepada PLN dan PLN Indonesia Power yang menjadi pelopor dalam mengembangkan teknologi pembangkitan yang lebih maju dan ramah lingkungan serta semakin mendukung transisi energi nasional,” kata Jisman dalam sambutannya, dikutip dari keterangan resmi PLN, Minggu (31/8/2024). 

Dirinya juga menyampaikan, pihaknya akan terus mendorong PLN untuk terus menghadirkan listrik yang andal, berkelanjutan dan terjangkau demi mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara.

"Yang penting tiga hal dari pemerintah, listriknya andal, sustain dan affordable, itu saja. Jadi yang ketiga tadi penting untuk masyarakat, di mana kita tak mau membebani masyarakat maupun negara," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLTGU ini berteknologi paling baru dan sangat canggih. Sehingga tidak hanya menjadi yang paling efisien, tetapi juga sangat ramah lingkungan.

Baca Juga: Tarif Listrik September 2024 Diumumkan, Ini Rincian Biaya per kWh

“Dengan tingkat efisiensi yang mencapai 61% dibandingkan dengan PLTGU lainnya, pembangkit ini mampu menghindarkan emisi sebesar 671.000 Ton CO2 dalam setahun sehingga lebih ramah lingkungan,” terangnya.

Ia menambahkan, PLTGU Tambak Lorok Blok 3 juga memiliki kemampuan respon time yang sangat cepat, yakni mencapai 70 MW dalam 1 menit.

Menurutnya, keunggulan tersebut membuka peluang bagi pertumbuhan pembangkit EBT lain yang bersifat intermiten untuk terus meningkat. Lantaran PLTGU ini dapat mengantisipasi dengan cepat pasokan listrik yang fluktuatif.

“Dengan adanya fast response power plant seperti ini tentu saja keandalan sistem di Jawa Tengah akan meningkat drastis dan juga ruang untuk menambah dari Variable Renewable Energy juga akan meningkat drastis,” tuturnya. 

Baca Juga: Hutama Karya Dapat Proyek Baru Rp484 M, Bangun Gedung BI dan Perbaiki Jalan di Timor Leste

Sebagai informasi, PLTGU ini digarap atas hasil Kerja Sama Operasi (KSO) antara Hutama Karya dengan kontraktor internasional, yakni General Electric (GE) dan Marubeni Corporation (MC).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan dengan nilai investasi sebesar Rp 4,8 Triliun, kehadiran PLTGU ini memiliki kapasitas sebesar 779 Megawatt (MW), yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan listrik di wilayah Jawa dan Bali.

“Rampungnya proyek ini menambah portofolio Hutama Karya pada proyek EPC. Ini merupakan pencapaian besar perusahaan dalam menghasilkan proyek yang dapat meningkatkan kapasitas listrik nasional, terutama dengan adopsi teknologi canggih yang belum pernah diterapkan di Asia Pasifik,” ujar Adjib beberapa waktu lalu, dikutip dari laman resmi Hutama Karya, Minggu (31/8). 

Dalam proyek ini, Hutama Karya berhasil menyelesaikan pekerjaan sipil yang meliputi perbaikan tanah, pembangunan struktur dan bangunan, serta instalasi peralatan. 

Baca Juga: Daftar 16 BUMN yang Dapat PMN Rp44,24 Triliun, Hutama Karya Terbesar, ASABRI Nomor 2

“PLTGU Tambak Lorok Blok 3 akan menjadi pembangkit listrik pertama di Asia Pasifik yang mengadopsi teknologi turbin gas HA (High-efficiency Air-cooled), dimana memungkinkan efisiensi energi yang optimal melalui kombinasi pembangkit tenaga gas dan uap yang telah memenuhi standar manajemen kualitas lingkungan internasional,” sambungnya. 

Dalam penyelesaiannya, proyek ini menghadapi tantangan cuaca dikarenakan area proyek yang berada pada area Pelabuhan Tanjung Emas sehingga sering kali mengalami banjir rob, sementara tantangan lainnya yakni pembangunan proyek ini melewati kondisi Pandemi Covid-19 karena dibangun sejak 2017. 

PLTGU Tambak Lorok merupakan Proyek Pembangkit Listrik milik PT PLN Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN (Persero), yang menjadi salah satu penugasan Pemerintah dan secara khusus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di area Jawa dan Bali.

 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU