> >

Defisit RAPBN 2025 Dipatok Rp616,2 T, Jumlahnya 2,53 Persen dari PDB

Ekonomi dan bisnis | 16 Agustus 2024, 17:31 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2024, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/08/2024). (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah menetapkan defisit anggaran tahun 2025 sebesar 2,53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp616,2 triliun. Adapun jumlah defisit itu lantaran pendapatan negara hanya Rp2.996,9 triliun, sedangkan belanja negara sebesar Rp3.613,1 triliun. 

"Akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Gedung DPR Jakarta, Jumat (16/8/2024). 

Baca Juga: Ekonom UI Sebut Defisit 2025 Bisa Tembus Rp700 T kalau Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik

Berikut gambaran RAPBN 2025

Pendapatan Negara 

Total pendapatan negara Rp2.996,9 triliun:

  1. Penerimaan perpajakan sebesar Rp2.490,9 triliun
  2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.

Belanja Negara 

Belanja Negara Rp3.613,1 triliun: (pemerintah pusat Rp2.693,2 triliun dan transfer ke daerah Rp919,9 triliun)

  1. Anggaran pendidikan Rp722,6 triliun
  2. Anggaran perlindungan sosial Rp54,7 triliun 
  3. Anggaran kesehatan Rp197,8 triliun 
  4. Anggaran ketahanan pangan Rp124,4 triliun
  5. Anggaran infrastruktur Rp400,3 triliun. 

Baca Juga: Prabowo Subianto Punya Anggaran Belanja Rp3.613 T di Tahun Pertama Menjabat Presiden RI

Sementara itu, Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal menilai, ada kemungkinan defisit anggaran di tahun 2025 akan membengkak menjadi Rp690 triliun hingga Rp700 triliun. 

Hal itu terjadi jika dana program makan bergizi gratis yang tadinya dianggatkan Rp71 triliun meningkat jadi Rp120 triliun. 

"Sehingga bisa jadi target defisit 2,8% (2025) itu bisa naik jadi 2,9%. Kalau iya tidak naik, defisit 2,8% saja iti selama tahun-tahun setelah pandemi itu adalah yang tertinggi. Kita kan baru lepas dari pandemi," kata Fithra dalam dialog bersama Mysister Tarigan di Breaking News Kompas TV, Jumat (16/8/2024). 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU