> >

Ekonom UI Sebut Defisit 2025 Bisa Tembus Rp700 T kalau Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik

Ekonomi dan bisnis | 16 Agustus 2024, 15:19 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berbincang dengan Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) usai mengikuti Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Sumber: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal, menilai ada kemungkinan defisit anggaran Indonesia pada tahun 2025 akan membengkak menjadi Rp690 triliun hingga Rp700 triliun. 

Hal itu terjadi jika dana program makan bergizi gratis yang tadinya dianggarkan sebesar Rp71 triliun meningkat jadi Rp120 triliun. 

Ia menjelaskan, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebelumnya ditetapkan defisit anggaran sebesar Rp586 triliun. 

Baca Juga: Begini Suasana Jelang Pembacaan RAPBN dan Nota Keuangan 2025, Ini Anggaran yang Paling Disoroti!

"Sehingga bisa jadi target defisit 2,8 persen (2025) itu bisa naik jadi 2,9 persen. Kalau iya tidak naik, defisit 2,8 persen saja itu selama tahun-tahun setelah pandemi itu adalah yang tertinggi. Kita kan baru lepas dari pandemi," kata Fithra dalam dialog bersama presenter Mysister Tarigan dalam Breaking News Kompas TV, Jumat (16/8/2024). 

"Pertanyaanya adalah ini kan duitnya dari mana? Sebenarnya sudah diantisipasi dengan beberapa hal. Salah satunya dengan adanya penggunaan Saldo Anggaran Lebih tahun 2023," tambahnya. 

Fithra menjelaskan, Saldo Anggaran Lebih (SAL) 2023 ada sebesar Rp459,5 triliun. Sebesar Rp150 triliun dipakai untuk tahun 2024 dan sisanya bisa dipakai pada 2025. 

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Anggaran Pembangunan IKN di Masa Pemerintahannya Cukup Besar

Pada Jumat siang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2025 di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU