Jokowi Apresiasi BCA Investasi di IKN: 10 Kalkulator Dipakai Baru Berani, Ada Komitmen Pemerintah
Ekonomi dan bisnis | 12 Agustus 2024, 17:22 WIBPENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi investasi yang dilakukan Bank BCA dengan membangun kantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Jokowi mengatakan, kalau BCA sudah berani masuk untuk berinvestasi di suatu daerah, berarti memang menguntungkan.
Pasalnya, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BCA tidak lagi hanya berpikir dua kali sebelum berinvestasi. Tapi sepuluh kali.
Baca Juga: Jokowi Potong Jumlah Undangan HUT RI di IKN dari 8.000 ke 1.300: Hotelnya Nggak Cukup
"Saya sangat menghargai investasi yang dilakukan oleh PT BCA Tbk, kalau BCA sudah berani masuk ke sebuah wilayah, BCA sudah berani masuk investasi ke Nusantara, artinya investasi di Ibu Kota Nusantara ini pasti sangat menguntungkan," kata Jokowi saat meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) kantor BCA di IKN, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, Senin (12/8/2024).
"Karena kalkulasi dan hitung-hitungannya BCA biasanya kalkulatornya tidak double, tapi 10 kalkulator dipakai baru berani investasi. Karena memang BCA adalah sebuah jaminan, enggak mungkin BCA berani investasi di sini kalau tidak ada keuntungan yang akan diperoleh dari Bank BCA," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Dorong Swasta Investasi di Luar Kawasan Inti IKN, Tegaskan Pemerintah Dukung Infrastrukturnya
Jokowi menyatakan, pemerintah menjamin pembangunan infrastruktur di kawasan inti IKN dan di luar kawasan inti. Seperti jalan, penyediaan air, hingga listrik.
"Kalau BCA bangun di sini, jalan di depan kantor BCA nanti yang bangun siapa? Pemerintah. Ini yang sering ditanyakan. Enggak mungkin investor itu membangun sendiri infrastrukturnya. Jalan, listrik, air, semuanya nanti akan dibangun oleh pemerintah," ujarnya.
Ia menjelaskan, sampai akhir tahun 2025 pemerintah masih berkonsentrasi di pembangunan di kawasan inti IKN yaitu kawasan pemerintahan.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber :