> >

Erick Thohir Bawa Eagle Hills Investasi Rp48,4 T di Indonesia, Bangun Properti hingga Infrastruktur

Ekonomi dan bisnis | 17 Juli 2024, 23:46 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan Chairman Eagle Hills sekaligus Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar menandatangani nota kesepahaman (MoU) komitmen investasi di bidang ekosistem pariwisata dan infrastruktur di Dubai, Selasa (16/7/2024). (Sumber: Kementerian BUMN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perusahaan properti raksasa asal Uni Emirat Arab (UEA), Eagle Hills akan berinvestasi di Indonesia sebesar 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp48,4 triliun (kurs Rp16.142).

Investasi itu akan dilakukan dengan menggandeng Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Nota kesepahaman (MoU) komitmen investasi di bidang ekosistem pariwisata dan infrastruktur ini ditandatangani oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Chairman Eagle Hills sekaligus Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar di Dubai, Selasa (16/7/2024). 

Erick mengatakan, kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang investasi baru di sektor pariwisata dan infrastruktur Indonesia.

Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja.

"Alhamdulillah BUMN dan Eagle Hills telah sepakat bekerja sama dengan nilai investasi hingga 3 miliar dolar AS dalam ekosistem pariwisata dan infrastruktur Indonesia,” kata Erick dikutip dari laman Kementerian BUMN, Rabu (17/7). 

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Buat BUMN WIKA Menderita, Apa yang Salah?

Erick memaparkan hal penting dari kerja sama ini meliputi investasi komprehensif dalam pengembangan properti hotel, kawasan bandara, dan ekosistem destinasi pariwisata.

Pihak Eagle Hills juga berkomitmen melakukan transfer pengetahuan melalui studi bersama, lokakarya, dan program pelatihan.

Eagle Hills, lanjutnya, juga siap membantu pengembangan infrastruktur bandara, renovasi dan pengembangan hotel-hotel milik negara untuk menuju standar internasional sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisata baru.

"Perjanjian bersejarah ini mewakili titik balik bagi sektor pariwisata Indonesia. Dengan kerjasama dengan Eagle Hills, kita sedang menjaga momentum pertumbuhan dan pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri pariwisata kita," ujarnya. 

Baca Juga: Soal BBM Subsidi yang akan Dibatasi, Jokowi: Belum Terpikirkan dan Belum Rapat

"MoU ini berlaku selama satu tahun, dengan kemungkinan perpanjangan melalui kesepakatan bersama. Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan untuk investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan memberikan fleksibilitas dalam pelaksanaannya," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Eagle Hills serta Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar karena sumber daya dan destinasi pariwisatanya.

Alabbar menilai kerja sama ini menandai tonggak penting bagi upaya Indonesia menarik investasi asing dan keahlian untuk memperkuat industri pariwisatanya, yang berpotensi memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

"Kami percaya Indonesia dapat menjadi kompetitif dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB. Eagle Hills ingin mendukung upaya ini," ucap Alabbar.

Baca Juga: Meski Harganya Jutaan, Tiket Kereta Suite Class Compartment dan Luxury Laris Manis

Erick menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya lebih luas oleh Kementerian BUMN.

Tujuannya untuk meningkatkan kerja sama antara BUMN dan perusahaan-perusahaan global, termasuk meningkatkan produktivitas dan dampak bagi Indonesia.

Ketua Umum PSSI itu menyebut BUMN di berbagai sektor telah menjalin kemitraan penting dengan mitra global, termasuk dengan Merck dari AS untuk vaksin, Swire Hong Kong di sektor kesehatan, dan dengan perusahaan energi terbarukan Masdar dari UAE.

"Beberapa kerja sama juga telah dilakukan untuk membantu membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia, seperti dengan raksasa pertambangan Kanada Vale-Based- Metal untuk nikel," tandasnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU