> >

Peringkat Daya Saing RI Naik 7 Tingkat, Airlangga: Wujud Konkret Upaya Pemerintah

Ekonomi dan bisnis | 19 Juni 2024, 22:05 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peringkat daya saing Indonesia naik sebanyak 7 tingkat pada tahun 2024 ini, tertinggi dalam 6 tahun terakhir. (Sumber: Kemenko Perekonomian )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peringkat daya saing Indonesia naik sebanyak 7 tingkat pada tahun 2024 ini, tertinggi dalam 6 tahun terakhir. 

Ia menyebut, upaya Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadi negara dengan ekonomi terbesar dunia semakin terbayarkan. 

Sebagai informasi, riset Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 mencatat bahwa Indonesia menduduki posisi ke-27 dari 67 negara. Pada tahun 2023 lalu, Indonesia berada di posisi ke-34. 

Di Kawasan Asia Tenggara sendiri, daya saing Indonesia berhasil menjadi 3 besar setelah Singapura dan Thailand.

Baca Juga: Rayakan HUT DKI Jakarta, KCIC Berikan Diskon 20% untuk Tiket Whoosh

“Ini merupakan wujud konkret atas upaya Pemerintah dalam meningkatkan kemudahan berusaha dan menciptakan iklim investasi yang baik bagi para investor melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/6/2024). 

Riset itu mengungkap, kenaikan peringkat daya saing tersebut didukung oleh peningkatan pada faktor efisiensi bisnis (dari peringkat ke-20 menjadi ke-14), efisiensi pemerintah (dari peringkat ke-31 menjadi ke-23), dan performa ekonomi (dari peringkat ke-29 menjadi ke-24). 

Meski demikian, Indonesia juga harus terus berfokus pada faktor Infrastruktur yang perlu semakin ditingkatkan.

Secara lebih rinci, beberapa hal yang berhasil mendorong peningkatan di sisi efisiensi bisnis antara lain ketersediaan tenaga kerja (peringkat ke-2), manajemen perusahaan (peringkat ke-10), hingga perilaku masyarakat (peringkat ke-12).

Baca Juga: Ditanya soal Bandar Besar dan Beking Judi Online di RI, Budi Arie Kutip Puisi Rendra

Kemudian, peningkatan dari faktor efisiensi Pemerintah yang naik 8 peringkat salah satunya tercapai berkat upaya Pemerintah dalam perundangan bisnis. 

Efisiensi pemerintah mengalami peningkatan peringkat dari ke-49 di tahun 2023 menjadi peringkat ke-42 di tahun 2024.

Selanjutnya, faktor peningkatan kinerja ekonomi utamanya didorong oleh kuatnya ekonomi dalam negeri (peringkat ke-10) dan terjaganya tingkat harga (peringkat ke-12).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1-2024 meningkat hingga 5,11% (YoY), dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy).

Baca Juga: Bulog Akan Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja, Bapanas Jamin Stok dalam Negeri Tidak Terganggu

"Kenaikan peringkat daya saing dari suatu negara tentu memberikan efek signifikan, khususnya terhadap daya tarik investor," ujar Airlangga. 

"Peringkat daya saing yang tinggi akan meningkatkan reputasi dan citra positif suatu negara di mata investor global, yang sering kali mempertimbangkan peringkat tersebut dalam keputusan investasi mereka," tambahnya.

Selain itu, peringkat daya saing yang lebih tinggi tentunya akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan potensi pertumbuhan suatu negara.

Sejalan dengan hal tersebut, realisasi investasi Indonesia hingga akhir Q1-2024 telah menunjukkan tren positif dan mampu mencapai Rp401,5 triliun.

Atau mengalami peningkatan sekitar 22,1% (YoY),  di mana nilai PMA berhasil mencapai Rp204,4 triliun atau tumbuh sekitar 15,5% (YoY).

 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU