Apakah Harga BBM Naik per 1 Juni 2024? Ini Kata Jokowi
Energi | 28 Mei 2024, 15:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini pemerintah masih melakukan evaluasi terhadap potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Juni 2024.
Jokowi mengatakan akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara sebelum memutuskan akan menaikkan harga BBM yang telah ditahan sejak awal tahun 2024.
"Semuanya dilihat fiskal negara. Mampu atau tidak mampu, kuat atau tidak kuat," kata Presiden Jokowi saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024) malam.
Lebih lanjut, ia menyebut kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk subsidi BBM akan dihitung dengan pertimbangan harga minyak dunia, terutama di tengah kondisi geopolitik saat ini.
Baca Juga: Gaji Swasta Dipotong 3 Persen untuk Tapera, Manfaat atau Beban Bagi Karyawan?
Menurut Jokowi, semua aspek tersebut akan dikalkulasi dan dihitung lewat pertimbangan yang matang.
"Harga minyaknya sampai seberapa tinggi. Semuanya akan dikalkulasi, semua akan dihitung, semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Presiden, seperti dilansir Antara.
Jokowi menilai keputusan pemerintah terhadap harga BBM akan mempengaruhi segala lini kehidupan masyarkat.
"Bisa mempengaruhi harga, bisa mempengaruhi semuanya kalau urusan minyak," tutup Presiden.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan tetap mengevaluasi besaran subsidi energi pada APBN setelah Juni 2024.
Baca Juga: Tapera Potong Gaji, Nambah Lagi Beban Hidup Karyawan Terutama Kelas Menengah-Bawah
Ia mengatakan, sejauh ini pemerintah masih menahan harga energi termasuk BBM sampai Juni 2024, meski harga mentah dunia mengalami tekanan imbas tensi geopolitik di Timur Tengah.
"Sejauh ini saya belum ada perubahan (evaluasi subsidi energi bulan Juni), kita sedang fokus membahas pelaksanaan APBN sekarang ini," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5), seperti dikutip dari Kompas.com.
"Karena mereka dalam APBN juga sudah ditetapkan jumlah volume dan juga anggaran subsidinya, itu yang perlu dijaga oleh Kementerian ESDM dan Pertamina," ucapnya.
Perempuan yang kerap disapa Ani ini juga mengaku belum bisa memastikan kenaikan harga energi pada akhir tahun.
"Saya belum update mengenai itu," ujar dia.
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara, Kompas.com