Saat Jokowi Undang Elon Musk Bawa Tesla, Neuralink, hingga SpaceX Berinvestasi di Indonesia
Ekonomi dan bisnis | 21 Mei 2024, 07:00 WIBMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, uji coba koneksi internet Starlink telah berlangsung dengan baik. Berdasarkan video yang ditampilkan di layar, layanan internet Starlink membantu antar-fasyankes primer di daerah terhubung dengan baik.
Tak hanya itu, koneksi internet Starlink juga membantu proses pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), serta penimbangan balita secara digital di Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) dapat dilakukan dengan cepat.
Dari hasil uji coba ini, Menkes Budi Gunadi optimistis ke depan pelayanan kesehatan di seluruh puskesmas dan pustu dapat dapat saling terhubung.
Sehingga layanan yang diberikan antara fasyankes di kota dan daerah terpencil dan terluar memiliki kualitas sama dengan daerah lain.
Baca Juga: Lengkap! Sambutan Elon Musk Depan Presiden Jokowi di Opening Ceremony WWF ke-10 Bali
“Kita memang memiliki 10.000 Puskesmas yang sekarang kita digitalisasi, agar layanan-layanan yang sebelumnya tidak bisa disampaikan di Puskesmas, yang sulit diakses oleh masyarakat, dengan adanya Starlink jadi bisa diakses, sehingga layanannya tidak jauh berbeda dengan wilayah perkotaan,” ungkap Budi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.tv, Senin (20/5).
Elon Musk yang turut hadir dalam uji coba ini, mengaku senang telah membawa teknologi internet Starlink ke Indonesia. Menurutnya, keberadaan Starlink akan memberikan banyak manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya menghubungkan pulau-pulau terpencil dengan akses internet.
“Saya menekankan bahwa koneksi internet sangat penting, karena dapat membantu banyak hal,” sambung Elon.
Kepala Puskesmas Tabarfane Christian Sihombing menyampaikan, selama ini daerahnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan jaringan internet.
Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Tak Beri Insentif kepada Starlink Milik Elon Musk, Tetap Dievaluasi Berkala
“Sebelumnya kami sangat kesulitan dalam menginput data-data layanan kesehatan, karena internet disini yang sangat lambat, oleh karena itu kami sering bepergian ke kabupaten/kota dengan jarak 200 mill yang ditempuh dengan jarak 2-3 jam menggunakan speedboat,” ungkapnya.
Ia pun berharap program Starlink bagi fasyankes primer ini tidak berhenti ditengah jalan dan dapat terus berlanjut.
“Supaya kedepannya, kami mampu menginput layanan kesehatan dan input data kesehatan dengan cepat. Dan masyarakat disini sangat terbantu,” ucapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV